Aceh Tamiang, Infoaceh.net — Kepedulian terhadap korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh Tamiang terus mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Waroeng Spesial Sambal (WSS) Indonesia yang menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa menu siap saji, paket kebutuhan pokok, serta uang tunai dengan total nilai mencapai sekitar Rp500 juta.
Melalui program Genggam Jemari untuk Indonesia, Unit Dapur Tanggap Cepat (UDTC) Waroeng Spesial Sambal Indonesia telah bergerak langsung di lapangan sejak Jumat, 12 – 22 Desember 2025.
Selama sepuluh hari, tim WSS secara aktif menjangkau sejumlah wilayah terdampak terparah di Kabupaten Aceh Tamiang.
Sebanyak 14 personel UDTC dikerahkan untuk melayani kebutuhan warga korban bencana.
Pemilik Waroeng Spesial Sambal Indonesia, Yoyok Hery Wahyono, turun langsung ke Aceh Tamiang dan terlibat aktif memberikan arahan serta memimpin penyaluran bantuan di lapangan.
Dengan menggunakan truk khusus dapur lapangan, tim UDTC WSS membagikan menu siap makan dan air mineral kemasan ke berbagai titik bencana. Di setiap lokasi yang dikunjungi, tim membawa antara 150 hingga 350 paket makanan siap saji untuk dibagikan kepada warga terdampak.
“Selain menu cepat saji, kami juga menyalurkan bantuan paket sembako sebanyak 30 hingga 50 paket di setiap lokasi,” ujar Yoyok kepada media, Kamis (18/12/2025).
Tak hanya itu, WSS juga menyalurkan berbagai bantuan nonkonsumsi lainnya, seperti paket buku dan alat tulis sebanyak 25 hingga 40 paket per lokasi, perlengkapan mandi berupa sabun dan pembalut, paket kebutuhan balita, genset, serta terpal untuk tenda darurat.
“Kita juga memberikan bantuan tunai secara langsung kepada warga korban bencana,” tambah Yoyok.
Waroeng Spesial Sambal yang berdiri sejak 2002 ini berawal dari konsep warung tenda sederhana di Yogyakarta dengan modal minim. Kini, WSS telah berkembang pesat dengan lebih dari 100 cabang yang tersebar di Indonesia dan Malaysia, serta mempekerjakan lebih dari 4.000 karyawan.
Sejak peristiwa gempa bumi besar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, WSS membentuk Unit Dapur Tanggap Cepat (UDTC) sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam merespons berbagai bencana alam di Indonesia.
Untuk bantuan kemanusiaan di Aceh Tamiang, total anggaran yang dikeluarkan WSS diperkirakan mencapai sekitar setengah miliar rupiah.
Rinciannya, bantuan menu siap konsumsi senilai Rp250 juta, bantuan nonkonsumsi sebesar Rp160 juta, serta bantuan uang tunai sebesar Rp50 juta, di luar biaya operasional lapangan. Sebelumnya, WSS juga telah menyalurkan donasi tunai sebesar Rp25 juta ke Posko Kemanusiaan SMSI Aceh.
Yoyok mengaku merasa bahagia bisa berbagi dan membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh.
“Saya sangat terharu. Ada momen ketika seorang kepala desa memeluk saya sambil menerima bantuan. Saat itu saya spontan berkata, ‘Maaf, Pak. Hanya ini yang bisa saya bagikan, untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan penderitaan yang luar biasa akibat musibah ini,’” tutur Yoyok.
Adapun wilayah yang menjadi sasaran bantuan WSS antara lain Dusun Bahagia, Desa Bundar, Kecamatan Karang Baru; Dusun Lintang Atas dan Lintang Bawah, Kecamatan Kuala Simpang.
Pada 14 Desember 2025, tim UDTC WSS juga menyalurkan bantuan ke Desa Menanggini, Kecamatan Kuala Simpang, serta Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, tepatnya di sekitar depan Mapolres Aceh Tamiang.
Selanjutnya, pada Selasa (16/12/2025), bantuan disalurkan ke Desa Tupah, Desa Johar, Desa Sukajadi di Kecamatan Kuala Simpang, serta Dusun Satelit Graha, Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru.
Sementara pada Kamis (18/12/2025), tim UDTC WSS kembali menjangkau wilayah-wilayah yang masih sulit diakses dan terisolasi, yakni Desa Lubuk Sidup, Desa Arah Sembilan, Desa Manggi, dan Desa Tanjung Kawang Bawah.
Kehadiran Waroeng Spesial Sambal Indonesia di tengah masyarakat terdampak bencana Aceh Tamiang diharapkan dapat memberikan harapan, menguatkan solidaritas, serta meringankan beban warga yang hingga kini masih berjuang memulihkan kehidupan pascabencana.



