INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Luar Negeri

Negara-negara Arab Heran Indonesia Tolak Bantuan untuk Korban Banjir Aceh–Sumatera

Last updated: Jumat, 19 Desember 2025 19:43 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Keputusan Pemerintah Indonesia menolak bantuan asing di tengah bencana banjir bandang-longsor yang melanda wilayah Aceh-Sumatera memicu keheranan di kalangan negara-negara Timur Tengah. (Foto: Ist)
SHARE
Jakarta, Infoaceh.net — Keputusan Pemerintah Indonesia menolak bantuan asing di tengah bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah di Pulau Sumatera memicu keheranan di kalangan negara-negara Timur Tengah. Sikap tersebut dinilai tidak lazim, mengingat skala bencana yang masif serta banyaknya korban jiwa dan pengungsi.
Bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak akhir November hingga awal Desember 2025 dipicu hujan deras berkepanjangan. Data sementara mencatat lebih dari 1.000 orang meninggal dunia, ratusan lainnya masih dinyatakan hilang, dan lebih dari satu juta warga terpaksa mengungsi akibat rumah dan permukiman mereka rusak atau terendam banjir.
Kerusakan infrastruktur terjadi secara luas. Jalan nasional dan daerah terputus, jembatan runtuh, jaringan listrik dan telekomunikasi lumpuh, serta sekolah dan fasilitas kesehatan terdampak. Sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bahkan sempat terisolasi selama berhari-hari. Nilai kerugian ekonomi ditaksir mencapai 3,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp51 triliun.
Namun, di tengah situasi darurat tersebut, pemerintah Indonesia memilih untuk tidak membuka jalur bantuan internasional. Bahkan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir di Medan dikembalikan.
“Kami kembalikan kepada Uni Emirat Arab. Kota Medan tidak menerima,” ujar Wali Kota Medan Rico Waas kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).
Rico menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena pemerintah pusat belum menetapkan kebijakan untuk menerima bantuan asing. Ia menegaskan, langkah itu dilakukan setelah adanya koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah provinsi.
“Intinya, setelah kami cek regulasi dan berkoordinasi dengan BNPB serta Kementerian Pertahanan, bantuan tersebut memang tidak diterima,” katanya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sikap serupa disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025), Presiden mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak telepon dari pemimpin dunia yang ingin mengirimkan bantuan.
“Saya ditelepon banyak pimpinan, kepala negara yang ingin kirim bantuan. Saya bilang, ‘Terima kasih concern Anda, kami mampu’. Indonesia mampu mengatasi ini,” ujar Prabowo.
Solidaritas Timur Tengah Mengalir Cepat
Penolakan tersebut kontras dengan respons negara-negara Timur Tengah yang bergerak cepat menunjukkan solidaritas. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengirimkan telegram pribadi berisi ucapan duka mendalam kepada Presiden Prabowo, disusul pesan serupa dari Raja Salman bin Abdulaziz.
Uni Emirat Arab menyatakan kesiapan penuh untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, baik berupa logistik maupun tim darurat. Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, menegaskan negaranya siap bertindak segera begitu Indonesia membuka akses.
Ucapan belasungkawa dan tawaran bantuan juga datang dari Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Sultan Oman Haitham bin Tariq, serta Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang bahkan menawarkan pengiriman tim tanggap darurat.
Tak hanya itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mewakili 57 negara mayoritas Muslim turut menyerukan dukungan cepat bagi Indonesia.
Menurut laporan Middle East Monitor, tawaran bantuan tersebut bukan bersifat simbolis. Hubungan Indonesia dengan kawasan Timur Tengah telah lama terjalin erat melalui ikatan keagamaan, migrasi tenaga kerja, investasi dana kekayaan negara Teluk, serta kemitraan strategis di berbagai sektor.
Pertimbangan Politik dan Isu Lingkungan
Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Sugiono, menyatakan pada 5 Desember 2025 bahwa bantuan internasional belum diperlukan karena kapasitas dalam negeri dinilai masih mencukupi. Pernyataan serupa disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang menegaskan pemerintah memiliki pertimbangan tersendiri.
Sikap tersebut memunculkan tanda tanya di kalangan negara-negara sahabat, terutama karena bantuan ditawarkan tanpa syarat politik maupun kepentingan strategis.
Direktur Desk Indonesia–MENA Centre for Economic and Law Studies (CELIOS), Dr Muhammad Zulfikar Rakhmat, menilai negara-negara Timur Tengah bergerak atas dasar belas kasih, solidaritas keagamaan, dan kemitraan tulus.
“Keengganan Pemerintah Indonesia menciptakan jarak ketidaknyamanan antara niat baik kawasan tersebut dan perhitungan politik Jakarta yang berorientasi ke dalam negeri,” tulis Zulfikar dalam opininya di Middle East Monitor.
Meski demikian, ia menilai peristiwa ini tidak akan merusak hubungan jangka panjang Indonesia dan Timur Tengah yang selama ini terikat oleh jalur ibadah, migrasi pekerja, investasi, dan kerja sama keagamaan.
Di sisi lain, sejumlah pengamat menilai sikap pemerintah juga dipengaruhi oleh isu tata kelola lingkungan. Organisasi masyarakat sipil seperti Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyoroti tumpang tindih antara wilayah terdampak banjir dengan konsesi pertambangan, perkebunan, dan kehutanan industri di daerah hulu sungai.
Aktivis menilai deforestasi, erosi lereng, serta degradasi daerah aliran sungai akibat aktivitas tersebut turut memperparah intensitas dan frekuensi banjir. Isu ini dinilai sensitif karena sebagian konsesi disebut memiliki keterkaitan historis dengan elite ekonomi dan politik, meski klaim tersebut masih diperdebatkan.
Dalam konteks tersebut, kehadiran tim internasional—termasuk ahli lingkungan dan hidrologi—dikhawatirkan dapat membuka sorotan global terhadap persoalan struktural tata kelola lingkungan di Indonesia.
Bagi pemerintahan baru yang ingin menampilkan kendali, kemandirian, dan kapasitas nasional, pengawasan semacam itu dipandang sebagai risiko politik yang tidak diinginkan.
Previous Article Panglima TNI Tambah Pasukan, 36.636 Prajurit Dikerahkan Tangani Bencana Aceh–Sumatera
Next Article Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat mengunjungi korban banjir di Aceh Utara, Jum'at (19/12). (Foto: Ist) JK Sebut Banjir Besar di Aceh Seperti Tsunami Kedua
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama Sekda Aceh M. Nasir Syamaun. (Foto: Ist)
Aceh
Rentetan Blunder Mualem Dinilai Cederai Penanganan Bencana Aceh
Jumat, 19 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Opini
Bencana Aceh-Sumatera, Negara Hadir dalam Rapat dan Pidato 
Jumat, 19 Desember 2025
Surat Warga
Pascabanjir Aceh, Pembangunan Rumah dan Pemulihan Ekonomi Rakyat Harus Dipercepat
Kamis, 18 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Islam kini menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di Benua Eropa. Dalam dua dekade terakhir, peningkatan jumlah pemeluk Islam di berbagai negara Eropa terus menunjukkan tren positif, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2030.
Luar Negeri

Populasi Muslim di Eropa Terus Tumbuh Pesat, Diproyeksikan Capai 58 Juta Jiwa pada 2030

Senin, 10 November 2025
Sebuah helikopter pribadi jatuh di Republik Dagestan, wilayah Kaukasus Utara, Rusia, pada Jumat (7/11/2025) waktu setempat. Insiden tragis itu menewaskan empat orang dan melukai tiga lainnya.
Luar NegeriUmum

Helikopter Jatuh di Dagestan, Empat Tewas dan Tiga Luka: Rusia Selidiki Dugaan Pelanggaran Keselamatan

Minggu, 9 November 2025
Satu bulan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel diumumkan, warga Gaza masih menghadapi krisis kemanusiaan yang parah. 
Luar Negeri

Gencatan Senjata Tak Hentikan Penderitaan, Warga Gaza Kini Lapar dan Terluka dalam Diam

Minggu, 9 November 2025
Sepuluh orang diadili di Paris, Senin (27/10/2025), karena menyebarkan komentar bernada fitnah dan perundungan terhadap Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Luar Negeri

Brigitte Macron Jadi Korban Perundungan Siber, 10 Orang Diadili di Paris

Rabu, 29 Oktober 2025
Militer Israel kembali melancarkan 12 serangan udara besar-besaran di wilayah Lebanon pada Kamis (16/10/2025) malam. Serangan tersebut menewaskan satu warga sipil dan melukai setidaknya tujuh orang lainnya.
Luar Negeri

Israel Langgar Gencatan Senjata, 12 Serangan Udara Guncang Lebanon

Jumat, 17 Oktober 2025
Presiden Lebanon Joseph Aoun mengecam keras serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel ke berbagai wilayah Lebanon pada Kamis (16/10/2025) malam
Luar Negeri

Joseph Aoun Murka: Israel Hantam Lebanon Saat Gencatan Senjata Masih Berlaku

Jumat, 17 Oktober 2025
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Luar Negeri

Ini Stategi Netanyahu jika Israel Dikucilkan Dunia

Senin, 22 September 2025
Jemaah umrah Indonesia panik dan khawatir melihat kilatan cahaya seperti rudal berseliweran di langit Madinah. Kepanikan jemaah umrah Indonesia sempat viral di sosial media.
Luar Negeri

Kilatan Cahaya di Langit Madinah Bikin Jemaah Umrah Indonesia Panik

Senin, 22 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?