Banda Aceh, Infoaceh.net — Lonjakan harga semen hingga mencapai Rp90 ribu per sak di sejumlah daerah Aceh menuai sorotan serius dari Pemerintah Aceh.
Kenaikan harga tersebut terjadi di tengah kondisi bencana banjir bandang dan longsor yang melanda berbagai kabupaten/kota dan dinilai sangat memberatkan masyarakat.
Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/12) mengatakan, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menerima banyak laporan dari warga dalam dua hari terakhir terkait harga semen yang melonjak jauh dari harga normal.
Sebelumnya, harga semen berada di kisaran Rp62–64 ribu per sak, namun kini dijual Rp70–80 ribu per sak, bahkan di beberapa daerah menembus Rp90 ribu per sak.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Gubernur Aceh langsung memerintahkan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) terkait, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, untuk melakukan pemantauan lapangan serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk PT Semen Indonesia dan PT Semen Andalas.
Hasil pantauan langsung Dinas Perindag Aceh memastikan bahwa kenaikan harga memang terjadi di tingkat toko.
Namun demikian, hasil komunikasi Pemerintah Aceh dengan General Manager PT Semen Andalas menegaskan bahwa tidak ada kebijakan kenaikan harga dari pihak pabrik maupun produsen semen.
PT Semen Andalas Lhoknga menjelaskan bahwa aktivitas produksi sempat terhenti akibat bencana banjir yang menyebabkan pemadaman listrik.
Kondisi tersebut memaksa pabrik menghentikan sementara produksi karena tidak memiliki genset sebagai sumber listrik cadangan.
Meski demikian, sejak Jum’at (19/12) malam, aktivitas pengemasan dan distribusi semen kembali berjalan. PT Semen Andalas telah melakukan packing langsung di Pabrik Semen Lhoknga dan mendistribusikan semen melalui distributor resmi ke toko-toko.
Hingga saat ini, sekitar 700 ton semen telah mulai disalurkan ke pasaran, sementara proses produksi terus berlangsung dengan kapasitas mencapai 5.000 ton per hari.
Pihak Semen Andalas memprediksi lonjakan harga di tingkat toko kemungkinan dipicu oleh terhentinya produksi sementara yang menyebabkan kekosongan stok di pasaran.
Namun, perusahaan bersama agen resmi dan distributor telah melakukan langkah intervensi untuk memastikan tidak terjadi kenaikan harga, terutama dalam situasi bencana.
Gubernur Aceh menegaskan bahwa stabilitas harga kebutuhan pokok dan bahan bangunan harus dijaga demi melindungi masyarakat, khususnya warga yang terdampak bencana. Ia berharap seluruh pihak, termasuk produsen, distributor, dan pedagang, tidak mengambil keuntungan di tengah kondisi darurat yang sedang dihadapi rakyat Aceh.
Pemerintah Aceh juga meminta PT Semen Indonesia agar bersikap lebih proaktif dalam menjamin kelancaran distribusi serta menjaga stabilitas harga semen di seluruh wilayah Aceh. Pengawasan akan terus dilakukan untuk mencegah praktik penjualan yang tidak wajar.
Pemerintah mengingatkan bahwa pihak-pihak yang terbukti melakukan permainan harga di tengah bencana dapat dikenakan tindakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



