Aceh Tamiang, Infoaceh.net — Hingga 24 hari pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh pada 26 November 2025, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan.
Pada Sabtu (20/12/2025), tim gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi satu jenazah korban banjir di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Evakuasi dilakukan oleh Tim Polres Aceh Tamiang yang dibantu Mabes Polri serta BPBD/Tim Rescue Aceh Tamiang.
Jenazah ditemukan di area yang sebelumnya tertimbun material banjir dan longsor, setelah dilakukan penyisiran lanjutan di wilayah terdampak.
Korban diketahui bernama Drs. Mustafa, lahir tahun 1959 atau berusia 66 tahun. Almarhum merupakan seorang pensiunan dan berdomisili di Dusun Rukun, Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Setelah proses identifikasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Dengan ditemukannya korban ini, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di Aceh kembali bertambah.
Proses pencarian korban hilang masih terus dilanjutkan, mengingat kondisi medan yang sulit serta cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat.
Data Terbaru Dampak Bencana Alam Aceh
Sementara itu, berdasarkan Update Data Bencana Alam Aceh per Sabtu (20 Desember 2025) yang dirilis Media Center Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, dampak bencana yang melanda hampir seluruh wilayah provinsi ini terbilang sangat besar.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa data yang masuk ke posko hingga saat ini mencatat korban meninggal dunia di Provinsi Aceh mencapai 473 jiwa.
Namun dalam rekapitulasi terbaru, angka korban meninggal tercatat 474 jiwa, dengan 31 orang masih dinyatakan hilang.
Secara keseluruhan, dari 18 kabupaten/kota terdampak, tercatat: 538.215 KK atau 2.009.005 jiwa terdampak, 474 jiwa meninggal dunia, 31 jiwa hilang, 4.939 jiwa luka ringan, 474 jiwa luka berat.
Jumlah pengungsian tersebar di 2.174 titik, dengan total 95.269 KK atau 374.846 jiwa masih mengungsi.
Kerusakan Infrastruktur dan Harta Benda
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas umum dan infrastruktur, di antaranya: 260 gedung/kantor rusak, 631 rumah ibadah rusak,
192 fasilitas kesehatan rusak, 954 fasilitas pendidikan rusak.
Untuk infrastruktur transportasi, tercatat: 1.098 ruas jalan rusak, 492 unit jembatan rusak.
Kerugian harta benda masyarakat juga sangat signifikan, meliputi: 119.219 unit rumah rusak, 318.370 ekor ternak terdampak, 90.601 hektare sawah rusak,23.307 hektare kebun terdampak
39.426 hektare tambak rusak.
Pihak BNPB menegaskan angka-angka tersebut masih bersifat dinamis dan dapat terus berubah seiring dengan perkembangan data dan kondisi di lapangan.
Pemerintah pusat dan daerah bersama unsur TNI-Polri, relawan, serta masyarakat sipil terus mengintensifkan upaya tanggap darurat, pencarian korban, penyaluran bantuan, serta pemulihan pascabencana di seluruh wilayah terdampak di Aceh.



