Banda Aceh, Infoaceh.net — Dampak bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh pada 26 November 2025 lalu tercatat sangat besar dan memprihatinkan.
Dari sisi korban jiwa, bencana hidrometeorologi ini di Aceh telah menyebabkan 502 orang ditemukan meninggal dunia, 31 orang dinyatakan hilang, serta ribuan warga mengalami luka-luka.
Rinciannya, 4.939 orang mengalami luka ringan dan 474 orang luka berat.
Data terbaru menunjukkan jutaan warga terdampak, ratusan ribu mengungsi, serta kerusakan masif pada infrastruktur dan harta benda masyarakat.
Berdasarkan data resmi bencana hidrometeorologi kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang dilihat dari laman pintu.acehprov.go.id, Rabu (24/12/2025), banjir dan tanah longsor telah melanda 198 kecamatan yang tersebar di berbagai wilayah Aceh.
Jumlah penduduk terdampak tercatat mencapai 2.017.542 jiwa atau 540.281 kepala keluarga (KK). Sementara itu, 374.827 jiwa atau sekitar 94.018 KK terpaksa mengungsi akibat rumah dan permukiman mereka terdampak bencana.
Kerusakan juga terjadi secara luas pada berbagai fasilitas umum dan sosial. Tercatat sebanyak: 1.098 ruas jalan mengalami kerusakan, 631 tempat ibadah terdampak, 511 pondok pesantren rusak, 492 jembatan mengalami kerusakan, 468 sekolah terdampak, 193 unit rumah sakit dan puskesmas rusak, 183 kantor pemerintahan terdampak.
Selain itu, kerugian pada sektor permukiman dan mata pencaharian masyarakat juga sangat signifikan.
Data mencatat: 125.842 unit rumah terdampak, 72.406 hektare sawah rusak atau terendam, 56.337 ekor ternak terdampak, 39.505 hektare tambak rusak dan 23.307 hektare kebun terdampak.
Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya penanganan darurat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, pemulihan akses transportasi, serta perbaikan infrastruktur vital.
Data tersebut menjadi dasar penting dalam penyaluran bantuan, serta perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di seluruh wilayah terdampak di Aceh.



