INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

Bendera Bulan Bintang Picu Bentrokan, Warga Bawa Bantuan Banjir Terluka Dipukul TNI dengan Popor Senjata

Last updated: Jumat, 26 Desember 2025 02:49 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Insiden bentrokan antara aparat TNI dan warga sipil terjadi di kota Lhokseumawe dan Aceh Utara karena pengibaran bendera Bulan Bintang, Kamis (25/12). (Foto: Ist)
SHARE
Lhokseumawe, Infoaceh.net – Insiden bentrokan antara aparat keamanan TNI dan warga sipil kembali terjadi di Aceh.
Kali ini, ketegangan pecah di Kota Lhokseumawe dan wilayah Aceh Utara pada Kamis, 25 Desember 2025, menyusul aksi pengibaran bendera Bulan Bintang yang dilakukan sekelompok warga saat mengawal penyaluran bantuan bagi korban banjir.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Nasional Banda Aceh–Medan, tepatnya di Simpang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, dan berlanjut hingga kawasan Krueng Mane, Kabupaten Aceh Utara.
Aksi warga itu disebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan sekaligus ekspresi kekecewaan terhadap penanganan bencana banjir yang dinilai belum merata.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi mata, insiden bermula ketika sejumlah truk pengangkut bantuan logistik melintas dengan mengibarkan bendera Bulan Bintang yang identik dengan simbol Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Truk tersebut dikawal oleh puluhan warga yang hendak menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak banjir.
Keberadaan bendera tersebut kemudian mendapat perhatian aparat keamanan.
Personel TNI dari Korem 011/Lilawangsa dan Brimob yang berada di sekitar lokasi meminta agar bendera bulan bintang diturunkan.
Permintaan tersebut memicu perdebatan dengan warga yang menganggap aksi mereka tidak mengganggu ketertiban umum, mengingat tujuan utama adalah penyaluran bantuan kemanusiaan untuk korban banjir ke Aceh Tamiang.
Situasi semakin memanas ketika aparat melakukan sweeping dan berupaya membubarkan massa. Adu mulut berubah menjadi aksi saling dorong.
Sejumlah video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kondisi tegang di lokasi kejadian, dengan aparat bersenjata lengkap turun langsung menghadapi warga sipil.
Dugaan Kekerasan Terhadap Warga
Dalam rekaman video yang beredar, tampak beberapa warga terjatuh dan mengalami pemukulan. Sedikitnya lima orang dilaporkan mengalami luka-luka. 
Mereka diduga menjadi korban kekerasan fisik, termasuk pemukulan menggunakan popor senjata laras panjang dan ditendang oleh oknum aparat TNI.
Sejumlah warga yang menjadi korban mengaku mengalami terluka dan berdarah di bagian kepala, punggung, dan lengan.
Mereka menyayangkan tindakan aparat yang dinilai berlebihan, terlebih aksi yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan di tengah situasi pascabencana.
“Kami hanya mengawal bantuan untuk korban banjir. Tidak ada niat membuat keributan,” ujar salah seorang warga yang membawa bantuan banjir.
Selain melakukan pembubaran, aparat juga menyita bendera Bulan Bintang yang dikibarkan warga. Dalam insiden tersebut, aparat turut mengamankan seorang pria yang diduga sebagai provokator.
Aparat mengklaim menemukan sebilah rencong serta satu pucuk senjata api jenis pistol dari pria tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai status hukum pria yang diamankan maupun asal-usul senjata yang disebut-sebut ditemukan.
Aparat juga belum memberikan penjelasan detail terkait proses pengamanan yang dilakukan.
Aksi pengibaran bendera Bulan Bintang ini dilakukan di tengah kondisi masyarakat Aceh yang masih berjuang bangkit dari bencana banjir.
Sejumlah wilayah dilaporkan mengalami kerusakan parah, sementara sebagian warga mengaku belum sepenuhnya menerima bantuan.
Menurut keterangan warga, pengibaran bendera tersebut merupakan simbol identitas sekaligus bentuk protes damai terhadap pemerintah yang dinilai lamban dan kurang maksimal dalam penanganan bencana.
Mereka menegaskan bahwa aksi itu tidak dimaksudkan untuk memprovokasi atau menciptakan konflik.
Pihak TNI membenarkan adanya tindakan pembubaran terhadap aksi tersebut. Aparat menyatakan pengibaran bendera Bulan Bintang dinilai tidak memiliki dasar hukum secara formal karena belum diakui oleh Pemerintah Pusat, meskipun Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah mengesahkan Qanun Aceh tentang bendera dan lambang daerah.
Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran yang memimpin langsung operasi pembubaran mengatakan, langkah penertiban dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan dan mencegah potensi gangguan ketertiban umum.
TNI juga menegaskan bahwa tindakan di lapangan dilakukan sesuai prosedur pengamanan.
Namun demikian, terkait dugaan kekerasan terhadap warga sipil, hingga kini belum ada pernyataan resmi apakah akan dilakukan evaluasi atau investigasi internal.
Insiden ini memicu reaksi luas dari masyarakat dan berbagai elemen sipil. Sejumlah pihak menilai pendekatan keamanan yang digunakan tidak sejalan dengan semangat kemanusiaan, terlebih peristiwa terjadi di tengah situasi bencana.
Desakan agar dilakukan investigasi menyeluruh dan transparan pun menguat.
Masyarakat berharap aparat keamanan dapat bertindak lebih humanis serta mengedepankan dialog dalam menghadapi aksi sipil, terutama yang berkaitan dengan bantuan kemanusiaan.
Direktur LBH Banda Aceh, Aulianda Wafisa mengecam terkait kekerasan TNI kepada masyarakat yang sedang menyatakan pendapat di muka umum dan masyarakat yang sedang mengantar bantuan logistik ke daerah banjir di Aceh.
Ia menilai insiden ini berpotensi memperlebar jarak antara aparat dan masyarakat jika tidak disikapi dengan bijak.
Mereka mengingatkan pentingnya sensitivitas sosial dan pendekatan persuasif di wilayah yang memiliki sejarah konflik panjang.
Pasca insiden, situasi di Lhokseumawe dan Aceh Utara dilaporkan telah kembali kondusif.
Aparat keamanan masih bersiaga di sejumlah titik, sementara aktivitas masyarakat berangsur normal.
Meski demikian, peristiwa ini meninggalkan catatan serius terkait relasi aparat dan warga sipil, khususnya dalam konteks kebebasan berekspresi, penanganan bencana, dan pendekatan keamanan di Aceh.
Previous Article Polres Aceh Tamiang Pindahkan Truk Tangki Viral Pascabanjir
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran turun langsung memimpin pasukan TNI bersenjata untuk membubarkan aksi massa yang membawa dan mengibarkan bendera Bulan Bintang di Simpang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Kamis (25/12). (Foto: Ist)
Umum
Kolonel Ali Imran vs Bendera GAM: Jejak Kopassus Putra Aceh yang Bubarkan Massa Pengibar Bulan Bintang
Kamis, 25 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Puluhan aparat TNI bersenjata lengkap membubarkan aksi sekelompok massa membawa bendera bulan bintang di Simpang Kandang, Gampong Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kamis (25/12/2025).
Aceh
Dipimpin Danrem, TNI Bersenjata Bubarkan Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe
Kamis, 25 Desember 2025
Nasional
Hutama Karya Bangun 120 Unit Huntara untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang
Jumat, 26 Desember 2025
Umum
Polres Aceh Tamiang Pindahkan Truk Tangki Viral Pascabanjir
Jumat, 26 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman atau Kak Na di tengah gelondongan kayu sisa banjir bandang Aceh. (Foto: Ist)
Aceh

Istri Gubernur Aceh: Pelaku Pembalakan Hutan Harus Bertanggung Jawab Jadi Penyebab Banjir  

Kamis, 25 Desember 2025
Aceh

Korban Meninggal Akibat Banjir di Aceh Sudah Capai 502 Orang Banda Aceh,

Kamis, 25 Desember 2025
Permukiman warga di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), kembali diterjang banjir akibat sungai meluap pada Rabu sore (24/12/2025). (Foto: Ist)
Aceh

Sungai Meluap, 20 Desa di Pidie Jaya Kembali Diterjang Banjir

Rabu, 24 Desember 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Bencana mendesak Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem agar bersurat kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menetapkan banjir Sumatra sebagai Bencana Nasional. (Foto: Ist)
Aceh

Koalisi Sipil Desak Gubernur Aceh Surati Presiden Segera Tetapkan Bencana Nasional

Rabu, 24 Desember 2025
Aceh

Selesai Diperbaiki, Jalan Terputus di Jembatan Tenge Besi Bener Meriah Kembali Bisa Dilintasi

Rabu, 24 Desember 2025
Di tengah suasana bencana banjir bandang dan longsor, Disbudpar Aceh justru tetap menggelar Malam Final Pemilihan Agam Inong Aceh atau Duta Wisata 2025, pada Selasa malam (23/12). (Foto: Ist)
Aceh

Tak Punya Empati, Disbudpar Aceh Tetap Gelar Pemilihan Agam-Inong 2025 di Tengah Bencana

Rabu, 24 Desember 2025
Kepungan banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Utara. (Foto: Ist)
Aceh

Kisah Keluarga Rusli, Bertahan 30 Jam di Pohon Kelapa Saat Banjir Terjang Aceh Utara  

Rabu, 24 Desember 2025
Kondisi Kabupaten Bener Meriah masih terisolir dan akses terputus. (Foto: Ist)
Aceh

Kondisi Masih Terisolir, Bener Meriah Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana  

Rabu, 24 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?