ACEH TAMIANG, Infoaceh.net – PT Hutama Karya menegaskan komitmennya dalam memperkuat respons kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang melalui pembangunan hunian sementara (Huntara) serta pemulihan konektivitas wilayah terdampak.
Dukungan tersebut dilaksanakan secara terkoordinasi bersama pemerintah daerah, posko tanggap darurat, dan pemangku kepentingan teknis guna memastikan penanganan tepat sasaran serta menghindari tumpang tindih bantuan.
Chief Operational Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa Danantara Indonesia bersama Badan Pengatur (BP) BUMN hadir untuk mendampingi masyarakat selama masa pemulihan.
“Danantara Indonesia dan BP BUMN hadir untuk mendampingi warga terdampak, memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, serta membantu masyarakat menjalani proses pemulihan secara bertahap,” ujar Dony dalam keterangan tertulis, Kamis (25/12).
Sebagai bagian dari fase pemulihan pascabencana, Hutama Karya diamanahi membangun 120 unit Huntara dari total 600 unit yang dikerjakan oleh tujuh BUMN konstruksi. Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 52.581 meter persegi yang berlokasi di Jalan Banda Aceh–Medan, Kebun Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.
Tim proyek Hutama Karya telah melakukan peninjauan lapangan awal dan mengidentifikasi kebutuhan pembersihan lumpur, perataan lahan, serta pembukaan akses menuju lokasi yang masih terdampak bencana.
Huntara dirancang menggunakan rangka baja ringan dengan material papan semen, lantai multipleks, serta atap zincalume agar cepat dibangun, kokoh, dan tahan lama.
Setiap unit memiliki luas 12–30 meter persegi dan dilengkapi fasilitas bersama berupa dapur umum, area cuci, musala serta sanitasi memadai.
Selain pembangunan Huntara, Hutama Karya juga berperan aktif dalam pemulihan konektivitas wilayah. Sejumlah ruas jalan warga tertutup lumpur, kayu hanyutan, dan sedimen, sehingga menghambat mobilitas dan distribusi bantuan.
Untuk mendukung pembukaan akses, Hutama Karya mengerahkan 4 unit excavator, 1 unit excavator PC75, 2 unit dump truck, serta 1 unit tangki solar. Dukungan tambahan meliputi 7 unit excavator PC-200, 1 unit crane 80 ton, operator alat berat, dan pasokan bahan bakar.
Tak hanya itu, Hutama Karya juga menyiapkan Jembatan Bailey, masing-masing 1 unit bentang 43 meter dan 2 unit bentang 48 meter, guna memulihkan jalur penghubung warga yang terputus.
Seluruh operasional dilakukan dengan mengutamakan standar keselamatan kerja serta koordinasi intensif dengan otoritas setempat.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menegaskan komitmen perusahaan melalui kolaborasi BUMN Peduli.
“Pada fase awal pemulihan, kami fokus memulihkan jalur penghubung warga agar kembali berfungsi. Setelah konektivitas pulih, kami lanjutkan dengan amanah pembangunan Huntara sebagai tempat tinggal sementara yang layak dan manusiawi,” tutupnya.



