Aceh Timur, Infoaceh.net – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menyalurkan 8 ton bantuan logistik kepada korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Timur.
Bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PWM Aceh, A. Malik Musa, bersama Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Aceh Timur dan jajarannya.
Penyerahan bantuan dilakukan melalui Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan diterima oleh Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, sebagai bentuk sinergitas kemanusiaan antara Muhammadiyah dan pemerintah daerah dalam merespons bencana alam yang melanda wilayah tersebut.
Bantuan logistik yang disalurkan melalui Posko Koordinasi Darurat Bencana Muhammadiyah Aceh itu terdiri dari beras, telur, minyak goreng, perlengkapan salat untuk pria dan wanita, perlengkapan mandi, serta pakaian layak pakai.
Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus memenuhi kebutuhan dasar mereka selama masa pemulihan.
Ketua PWM Aceh, A. Malik Musa menegaskan kehadiran Muhammadiyah di tengah masyarakat bukan sekadar menyalurkan bantuan, tetapi merupakan wujud tanggung jawab moral dan kemanusiaan.
“Muhammadiyah siap terus mendampingi masyarakat Aceh Timur, tidak hanya pada masa darurat, tetapi juga pada fase pemulihan lanjutan,” ujar Malik Musa.
Ia menjelaskan, Muhammadiyah akan melanjutkan pendampingan melalui berbagai program, mulai dari layanan kesehatan, dukungan psikososial, penyediaan hunian sementara, pendidikan darurat, hingga pemberdayaan ekonomi bagi warga terdampak.
“Ke depan, kami juga siap membangun desa binaan Muhammadiyah di wilayah terdampak banjir dan longsor agar pemulihan tidak bersifat sementara, tetapi berkelanjutan,” tambahnya.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Muhammadiyah terhadap masyarakat Aceh Timur.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti dan meringankan beban masyarakat kami yang tengah berjuang bangkit dari bencana. Semoga sinergitas seperti ini terus terjalin,” ungkap Iskandar.
Ia juga menyatakan Pemkab Aceh Timur sangat terbuka jika Muhammadiyah ingin membentuk desa binaan sebagai bagian dari program pemulihan pascabencana.
“Kami siap memfasilitasi sepenuhnya, baik dari sisi koordinasi maupun dukungan teknis, agar program kemanusiaan ini berjalan berkelanjutan dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Malik Musa turut melaporkan Posko Koordinasi Darurat Bencana Muhammadiyah Aceh telah menurunkan tim relawan ke Aceh Timur sejak 27-29 Desember 2025 untuk melakukan asesmen lapangan, pendampingan serta distribusi bantuan secara langsung.
Selain itu, tim kesehatan dari berbagai Rumah Sakit Muhammadiyah di Pulau Jawa juga telah diterjunkan ke sejumlah wilayah terdampak banjir di Aceh, seperti Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langsa, Bireuen, dan Aceh Utara.
Sejak lima hari pascakejadian, para tenaga medis tersebut telah berada di lapangan untuk memberikan layanan kesehatan, pengobatan darurat, serta pendampingan medis bagi warga terdampak.
Ke depan, Muhammadiyah juga merencanakan bantuan lanjutan berupa dukungan psikososial bagi masyarakat, sekolah darurat, serta penyediaan hunian sementara.
Langkah ini menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam merespons cepat setiap krisis kemanusiaan dan memastikan bantuan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.



