INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Syekh Hanafiyah Abbas, Ulama Zuhud Pimpinan Dayah Mudi Mesra Periode Awal

Last updated: Sabtu, 17 Oktober 2020 20:37 WIB
By Redaksi
Share
7 Min Read
SHARE

Teungku Syekh Hanafiyah Abbas atau dikenal dengan sebutan Teungku Abi Samalanga adalah seorang ulama yang lahir segenerasi dengan Abu Ali Lampisang, Abu Kruengkalee, Abu Meunasah Kumbang dan Abu Cot Kuta.

Beliau berasal dari keluarga terhormat, dan termasuk keturunan para ulama yang datang ke Samalanga untuk menyebarkan dakwah.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Disebutkan bahwa asal muasal keturunan Syekh Hanafiyah Abbas berasal dari Arab, namun silsilah tersebut tidak diberi perhatian khusus, sehingga jalur ke kakek beliau tidak diketahui dengan pasti.

- ADVERTISEMENT -

Namun yang pasti bahwa kehadiran Syekh Hanafiyah Abbas memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Samalanga secara khusus, mengingat banyak para ulama generasi berikutnya termasuk Abu Abdul Aziz Samalanga atau Abon Azis Samalanga adalah murid dan menantunya.

Karena Abon Azis Samalanga merupakan salah satu ulama yang banyak mengkader para ulama pada masa berikutnya. Di antara murid-murid Abon Azis Samalanga adalah Abu Ibrahim Lamno, Abu Kasim Tb, Abon Darussalamah, Abu Kuta Krueng, Abu Daud Lhueng Angen, Abon Kota Fajar, Abu Panton, Abu Mudi Samalanga dan para ulama lainnya yang umumnya kharismatik dan dikenal di Aceh.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Sanad keilmuan Abon Samalanga selain dari Abuya Syekh Muda Waly, juga dari guru dan mertuanya Syekh Hanafiyah Abbas atau Teungku Abi.

Syekh Hanafiyah Abbas sejak kecil memiliki bakat dan kesungguhan dalam belajar sehingga mengantarkan beliau menjadi seorang yang alim dan diambil sebagai menantu oleh ulama terpandang Tanjungan Samalanga yaitu Abu Idris Tanjungan yang merupakan guru dari banyak ulama Aceh.

Abu Idris Tanjungan disebutkan oleh Prof Ali Hasjmi pernah menetap dan belajar di Mekkah selama sebelas tahun. Diantara murid-muridnya yang menjadi ulama adalah Teungku Syihabuddin Idris, Teungku Haji Hanafiyah Abbas, Teungku Haji Abdul Hamid Idris, Teungku Abu Bakar Cot Kuta, Teungku Muhammad Hasbi Ash-Siddiqie dan para ulama lainnya. Adapun Teungku Abu Bakar Cot Kuta adalah murid terakhir yang beliau didik pada akhir tahun dua puluhan, setelahnya beliau wafat.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Sebelum belajar kepada Abu Idris Tanjungan, Syekh Hanafiyah Abbas belajar kepada salah seorang ulama yang disebut dengan Teungku Chik Di Pasi. Kepada Teungku Chik Di Pasi beliau melewati masa pembelajaran Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, sedangkan pada level Aliyah dan pendalaman beliau belajar kepada Abu Idris Tanjungan, Pimpinan Dayah Tanjungan Samalanga.

- ADVERTISEMENT -

Karena tertarik dengan sikap dan keluhuran budi yang melekat pada diri Teungku Hanafiyah Abbas, maka beliau dinikahkan dengan anak perempuan Abu Idris Tanjungan yang bernama Juwairiah.

Setelah menikah dengan anak gurunya, Teungku Hanafiyah kemudian menetap dan membantu mengajar di Dayah tersebut. Disebutkan ketika Syekh Hanafiyah Abbas sedang membaca sebuah kitab dan menjelaskannya kepada murid-muridnya, ada bacaan yang meleset dari maksud pengarang kitab, sehingga ibu mertuanya yang juga ulama bernama Ummi Fatimah, isteri Abu Idris Tanjungan meluruskan bacaan dengan membaca bait dari Matan Alfiyah.

‘Teguran’ tersebut memantik semangat Syekh Hanafiyah Abbas untuk belajar ke Mekkah, sebagaimana kisah ini terdapat dalam beberapa tulisan yang beredar bermuara dari tulisan Tgk H Muhammad Iqbal salah satu santri senior Dayah Mudi Mesra Samalanga.

Lalu, berangkatlah Syekh Hanafiyah Abbas ke Mekkah dengan tekad ingin memperdalam ilmunya kepada para ulama di Kota Mekkah. Di Mekkah para ulama Aceh yang segenerasi dengan beliau dan pernah belajar di Mekkah adalah Teungku Syekh Muhammad Hasan Kruengkalee, Tuwanku Raja Keumala, Teungku Chik Lamjabat, Teungku Chik Lambirah, Teungku Fakinah, Teungku Syekh Hasballah Indrapuri, Teungku Syekh Usman Maqam dan para ulama lainnya.

Dan kemungkinan Syekh Hanafiyah Abbas ke Mekkah pada era ulama-ulama Aceh tersebut. Sedangkan para ulama Mekkah yang masyhur pada masa itu sebagai pengajar di Mesjidil Haram adalah Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Ali bin Husein al-Maliki, Syekh Hasan Muhammad al Masyath, Syekh Said Al Yamani, Syekh Umar Hamdan al-Mahrusi, Syekh Sayyid Alawi bin Sayyid Abbas al Maliki, Syekh Sayyid Ahmad bin Sayyid Bakhri Syatta ad-Dimyathi dan para ulama lainnya.

Adapun ulama-ulama besar lainnya yang pernah masyhur di Nusantara, umumnya mereka telah lebih dahulu wafat seperti Syekh Sayyid Zaini Dahlan yang merupakan punca sanad ulama nusantara wafat tahun 1886, Syekh Nawawi al Bantani ulama besar nusantara wafat tahun 1897 dan Syekh Sayyid Bakhri Syatta Pengarang Kitab I’anatuththalibin wafat sekitar tahun 1894, adapun Syekh Ahmad Khatib wafat pada tahun 1916.

Setelah belajar beberapa tahun di Mekkah kepada para ulama tersohor Kota Mekkah, telah mengantarkan Syekh Haji Hanafiyah Abbas menjadi seorang alim besar yang berpengaruh.

Sehingga kepulangan beliau kembali ke Samalanga, memiliki arti penting dalam melanjutkan estafet kepemimpinan dayah. Dayah tersebut juga sebagai dayah yang telah ada sejak Sultan Iskandar Muda yang memimpin Aceh sekitar tahun 1609-1637.

Dayah tersebut telah dipimpin dari generasi ke generasi hingga pada masa kepemimpinan Teungku Syihabuddin Idris pada tahun 1927-1935.

Setelah wafatnya Teungku Syihabuddin menurut satu pandangan, Dayah Samalanga dilanjutkan oleh Syekh Hanafiyah Abbas. Terhitung mulai tahun 1935 hingga wafatnya sang ulama pada tahun 1964, beliau telah mengemban amanah kepemimpinan dayah dengan segenap pengabdian dan ketulusan.

Setelah era kepemimpinan Syekh Hanafiyah Abbas, dayah kemudian dipimpin oleh murid dan menantunya yang baru menyelesaikan pendidikan di Bustanul Muhaqiqin Darussalam Labuhan Haji dibawah asuhan Abuya Syekh Muda Waly.

Terhitung tahun 1958, Syekh Abdul Aziz Samalanga atau dikenal Abon Samalanga terus berkiprah dan menyerukan semboyan ‘Beut Seumeubeut’ atau belajar mengajar hingga beliau wafat pada tahun 1989.

Pada masa Abon Samalanga, banyak santri yang dididik beliau menjadi para ulama dan tokoh masyarakat setelahnya. Setelah era Abon Samalanga, Dayah Mudi Mesra dipimpin oleh ulama kharismatik Aceh Abu Syekh Hasanoel Bashri HG atau yang dikenal dengan Abu Mudi Samalanga.

Pelan namun pasti, Dayah Mudi menjadi salah satu dayah yang diperhitungkan di Aceh.

Selain sebagai ulama yang banyak mengkader para ulama, Syekh Hanafiyah Abbas juga menjadi panutan masyarakat Samalanga terutama pada sikap, kepribadian dan kehidupan sehari-hari.

Beliau adalah tempat masyarakat meminta fatwa keagamaan, nasehat-nasehat, petuah dan hal lainnya. Beliau sosok yang sarat dengan keteladanan. Menyayangi murid-muridnya, mencintai dan menghormati orang-orang alim, serta zuhud dalam hidupnya.

Setelah kiprah yang besar dan luas untuk masyarakat Samalanga dan sekitarnya, wafatlah ulama besar tersebut di tahun 1964 dalam usia sekitar 72 tahun. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

 

Ditulis Oleh:

Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc

(Ketua STAI Al Washliyah Banda Aceh dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)

Previous Article Revolusi Ala Erdogan dan Harapan Umat
Next Article Boyong Kepala Balai Kementerian PUPR, HRD Tinjau Program Padat Karya di Bireuen

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?