Tambang Nikel Gerogoti Raja Ampat, Bahlil: “Tenang, Jaraknya 40 KM dari Tempat Wisata”
Infoaceh.net – Surga dunia sedang digerogoti, tapi pemerintah malah santai! Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membela tambang nikel milik PT Gag Nikel yang beroperasi di Raja Ampat dengan alasan lokasinya jauh kok dari tempat wisata, 30 sampai 40 kilometer dari Pulau Piaynemo.
Ya, Anda tidak salah baca. Hanya 40 KM dari jantung pariwisata laut Indonesia, dan itu dianggap tidak masalah.
Setelah muncul kecaman publik dan pemberitaan yang menyebut kerusakan ekosistem laut akibat tambang, alih-alih refleksi, pemerintah justru sibuk klarifikasi. Bahlil bahkan menyebut tambang itu bukan di pulau wisata, jadi publik diminta tenang.
“Tambangnya di Pulau Gag, bukan di Piaynemo. Saya sering ke sana,” kata Bahlil.
Namun salah satu aktivis lingkungan mempertanyakan sejak kapan logika asal bukan di tempat wisata membenarkan perusakan alam? Yang lebih mengejutkan, meski tambang sempat dihentikan sementara, Bahlil buru-buru meluruskan bahwa izin tambang itu sudah ada sejak 1998, saat dia bahkan belum masuk kabinet. Seolah ingin cuci tangan atas kekacauan yang sedang berlangsung.
“Pertanyaannya, kenapa baru sekarang kerusakannya muncul? Kenapa masyarakat adat menolak? Kenapa ekosistem laut mulai berubah?” ucap aktivis lingkungan.
Di balik kilauan nikel yang dijanjikan untuk hilirisasi dan investasi, jangan lupa, Raja Ampat bukan tanah kosong. Di sana ada laut yang hidup, masyarakat yang bergantung pada alam, dan reputasi Indonesia sebagai surga bahari dunia.
Pernyataan ini muncul setelah aktivitas anak usaha PT Antam Tbk. itu dihentikan sementara karena dituding telah merusak salah satu kawasan konservasi laut terindah di dunia. Namun alih-alih mengakui kerusakan, Bahlil justru membela tambang dengan dalih prosedural dan sejarah perizinan lama.
“Itu di Pulau Gag, bukan Piaynemo. Jaraknya sekitar 30-40 km,” ujar Bahlil dikutip dari keterangannya seolah jarak tersebut membuat eksploitasi alam menjadi bisa ditoleransi.
Padahal, ekosistem laut Raja Ampat tidak mengenal batas administratif atau kilometer. Kerusakan terumbu karang, polusi logam berat, dan gangguan terhadap biota laut bisa menyebar luas.
- Bahlil Lahadalia tambang
- eksploitasi nikel papua barat
- kerusakan ekosistem laut raja ampat
- masyarakat adat tolak tambang
- Menteri ESDM bela tambang
- nasional
- peristiwa
- Piaynemo tercemar
- prabowo:
- PT Gag Nikel
- surga bahari terancam
- tambang nikel Raja Ampat
- tambang PT Antam kontroversi
- tambang vs wisata
- www.infoaceh.net