INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Tahun Baru Islam 1 Muharram: Sepi di Banda Aceh, Meriah di Aceh Besar

Raisa Fahira
Last updated: Minggu, 29 Juni 2025 17:24 WIB
By Raisa Fahira
Share
8 Min Read
Para peserta Pawai Ta'aruf menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah saat melintasi Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/6/2025). (Foto: Ist)
Para peserta Pawai Ta'aruf menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah saat melintasi Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/6/2025). (Foto: Ist)
SHARE

Banda Aceh, Infoaceh.net – Jum’at pagi, 27 Juni 2025, langit Banda Aceh cerah. Hari itu bukan hari biasa bagi umat Islam: 1 Muharram 1447 Hijriah, menandai masuknya tahun baru dalam kalender Islam.

Suasana peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, tampak sepi dan minim kegiatan syiar keagamaan.

Bupati Aceh Besar Muharram Idris memberi arahan saat Presentasi Renja OPD 2026 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (13/10).
Syech Muharram: 2026 Harus Bawa Perubahan Nyata untuk Rakyat Aceh Besar

Hingga hari ketiga tahun baru Islam, Ahad (29/6/2025), tidak tampak pawai, doa bersama, atau bentuk kemeriahan lainnya yang biasanya menandai perayaan tahun baru hijriah.

- ADVERTISEMENT -

Kondisi ini sangat kontras dengan kemeriahan perayaan tahun baru Masehi yang kerap diramaikan pesta kembang api dan acara hiburan di kota yang dikenal sebagai pusat pelaksanaan Syariat Islam tersebut.

Satu-satunya kegiatan tingkat provinsi yang tercatat adalah tausiyah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, yang dihadiri Wakil Gubernur Aceh. Acara ini digelar oleh Dinas Syariat Islam Aceh secara sederhana, tanpa gebyar syiar Islam yang meriah seperti yang diharapkan masyarakat.

- ADVERTISEMENT -
Tim Sosial Dinas Sosial Aceh bersama Pendamping Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial melakukan asesmen terhadap 3 anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Orang Tua Tak Mampu, Dinsos Aceh Selamatkan Tiga Anak dari Situasi Rentan di Aceh Utara

Namun, skala dan gema acaranya jauh dari harapan, tidak membangun atmosfer kebersamaan, apalagi semarak. Banda Aceh, Serambi Mekkah, tampak sunyi di hari yang semestinya sakral bagi umat Islam.

Tak ada tanda-tanda kemeriahan lain di ibu kota Provinsi Aceh yang dikenal sebagai wilayah syariat Islam itu.

Tak tampak iring-iringan pawai, tak terdengar lantunan zikir di jalanan, bahkan spanduk atau baliho ucapan Tahun Baru Islam pun nyaris tak terlihat.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama rombongan tiba di Aceh, Selasa (14/10).
Ketua MPR RI Ahmad Muzani: Aceh Teladan Nilai Keislaman dan Kebangsaan

Masyarakat menjalani aktivitas seperti hari-hari biasa. Di sejumlah masjid, tidak terdengar pengajian akbar atau tausiyah khusus menyambut pergantian tahun hijriah. Suasana hening, sunyi dari syiar.

- ADVERTISEMENT -

Kalah Gaung dari Tahun Baru Masehi

Perbandingan pun tak terhindarkan. Setiap 31 Desember menuju 1 Januari, Banda Aceh meski tak seberisik kota-kota lain di Indonesia, tetap diramaikan oleh aktivitas hiburan, pesta kembang api, dan perayaan semalam suntuk — baik secara terbuka maupun tersembunyi.

Masyarakat tumpah ke jalan, tempat wisata ramai, dan media sosial dipenuhi ucapan serta kilas balik setahun.

Kontras dengan itu, peringatan 1 Muharram — simbol hijrah Rasulullah SAW, awal penanggalan Islam — justru tak mendapat perhatian yang sepadan.

Padahal, nilai spiritual dan pendidikan yang melekat pada tahun baru Islam jauh lebih dalam daripada sekadar euforia akhir tahun Masehi.

Tokoh masyarakat Aceh, Drs M Isa Alima, Ketua DPD Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi ini.

“Aceh dikenal dengan penerapan Syariat Islam, tapi ketika datang tahun baru Islam, kita sunyi. Sementara ketika 1 Januari, kita malah ikut-ikutan budaya barat yang tidak ada nilai ruhiyahnya,” katanya kepada Infoaceh.net, Sabtu (28/6).

Menurut Isa, sepinya 1 Muharram di Aceh adalah cerminan dari lemahnya kesadaran kolektif untuk menghidupkan budaya keagamaan yang mendidik dan mencerdaskan. Ia menyebutnya sebagai krisis identitas.

“Ini bukan soal kegiatan seremonial semata. Ini soal jati diri. Soal bagaimana kita memposisikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial kita, terutama generasi muda,” tegasnya.

Ia juga mendorong pemerintah daerah menjadikan 1 Muharram sebagai perayaan keagamaan resmi — sebagaimana peringatan Maulid Nabi, Isra Mi’raj, dan hari besar Islam lainnya yang sudah membudaya di Aceh.

Aceh Besar Menjawab dengan Syiar Meriah

Namun, tak semua wilayah di Aceh diam. Kabupaten Aceh Besar justru menjawab sunyinya 1 Muharram dengan gelaran Pawai Ta’aruf yang meriah, religius, dan sarat makna.

Sabtu (28/6), suasana di halaman Gedung Dekranasda Aceh Besar di kawasan Blang Bintang berubah menjadi lautan manusia. Ratusan peserta dari 68 kontingen — terdiri atas OPD, dayah, dan perwakilan masyarakat — berkumpul dengan mengenakan busana Muslim yang indah dan membawa atribut Islami.

Spanduk bertema hijrah, poster motivasi Islami, serta lantunan shalawat menggema sepanjang rute pawai yang melewati Bundaran Lambaro.

Acara ini dibuka oleh Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram, yang tampil dengan penuh semangat dan nada optimisme tinggi.

“Alhamdulillah, ini bukan sekadar pawai. Ini syiar Islam, ini sejarah. Tahun Baru Islam harus dibesarkan. Saya ingin menegaskan, mari kita besarkan Tahun Baru Islam. Jangan sampai kita lebih semarak memperingati tahun masehi 1 Januari dibandingkan tahun hijriah 1 Muharram . Ini adalah bagian dari jati diri kita sebagai umat Islam. Ini budaya kita. Ini identitas kita,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Syech Muharram mengajak semua pihak menjadikan momen tahun baru hijriah sebagai titik tolak perubahan spiritual dan sosial, serta momentum kebangkitan umat di tengah tantangan zaman.

“Kita ingin generasi muda Aceh tumbuh dengan memahami makna hijrah: berpindah dari yang buruk menuju yang lebih baik. Bukan sekadar menghibur diri dengan petasan,” tambahnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Aceh Besar, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Plt. Sekda Aceh Besar, serta unsur TNI dan Polri.

Rangkaian Penuh Makna, Antusiasme Tinggi

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Rusdi, menyebut bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Bahkan beberapa dayah dan pesantren mendaftarkan santrinya secara sukarela untuk ikut pawai.

“Ini menunjukkan masyarakat Aceh Besar punya semangat kuat dalam menyambut tahun baru hijriah. Mereka ingin hadir, tidak hanya secara fisik, tapi juga secara batin,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan yang lebih besar ke depannya dan bisa menjadi model bagi daerah lain di Aceh.

Refleksi untuk Banda Aceh dan Wilayah Lainnya

Realitas yang terjadi di Banda Aceh menunjukkan bahwa keberislaman bukan hanya soal regulasi. Syariat Islam bukan sekadar qanun dan razia, tapi ruh yang hidup dalam budaya, tradisi, dan aktivitas sosial masyarakat. Tahun Baru Islam seharusnya menjadi tonggak penting untuk menghidupkan ruh tersebut.

Pengamat Sosial Aceh Drs M Isa Alima mengingatkan bahwa semangat keislaman tidak cukup hanya diwujudkan dalam kebijakan, tapi juga dalam pembiasaan budaya.

“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, maka anak-anak kita akan tumbuh tanpa tahu makna 1 Muharram, tanpa bangga terhadap kalender Islam. Lalu, bagaimana kita bisa mempertahankan identitas sebagai Serambi Mekkah?” katanya.

Ia menyerukan agar tahun depan, seluruh pemerintah kabupaten/kota di Aceh, bersama tokoh agama, dayah, dan organisasi pemuda masjid, mulai menyiapkan peringatan 1 Muharram yang terstruktur dan bermakna.

Saatnya Hijrah Kolektif Menuju Budaya Islami

Tahun Baru Islam seharusnya bukan hanya penanggalan dalam kalender. Ia adalah simbol hijrah, transisi menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih spiritual. Aceh yang selama ini menjadi simbol peradaban Islam di Nusantara, punya tanggung jawab moral untuk memberi contoh bahwa ruh hijrah hidup, tumbuh, dan diwariskan.

Jangan sampai 1 Muharram hanya jadi tanggal merah di kalender — tapi tak ada kegiatan atau syiar Islami dalam kehidupan masyarakat.

TAGGED:acehutama
Previous Article Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah ST menutup Festival Dala’il Khairat se-Banda Aceh pada Jumat malam, 27 Juni 2025, yang digelar di halaman Masjid Babun Najah, Gampong Surien, Kecamatan Meuraxa. (Foto: Ist) Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Festival Dala’il Khairat, Lamgugop Raih Juara Pertama
Next Article Peluang Rumah Nadiem Digeledah, Kejagung: Tergantung Penyidik Peluang Rumah Nadiem Digeledah, Kejagung: Tergantung Penyidik

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Baitul Mal Kota Banda Aceh mengumumkan 3.188 calon penerima bantuan modal usaha tahun 2025 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. (Foto: Ist)
Aceh

Baitul Mal Banda Aceh Umumkan 3.188 Calon Penerima Bantuan Modal Usaha Lulus Administrasi

Selasa, 14 Oktober 2025
Umum

Kak Na Terharu Bertemu Cut Shofi, Bocah Tangguh di Pedalaman Paya Bakong

Selasa, 14 Oktober 2025
Pascasarjana UIN Ar-Raniry bersama Majelis Pendidikan Aceh (MPA) memulai langkah kolaboratif memperkuat pembinaan karakter Islami di sekolah-sekolah Aceh.
Aceh

UIN Ar-Raniry dan MPA Siapkan Kajian Penguatan Karakter Islami di Sekolah

Selasa, 14 Oktober 2025
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menunjuk 14 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) bari di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Aceh.
Aceh

Jaksa Agung Ganti 14 Kajari di Aceh, Tunjuk 4 Asisten dan 4 Koordinator di Kejati

Selasa, 14 Oktober 2025
Aceh

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp7,15 Juta per Mayam

Selasa, 14 Oktober 2025
Jaksa senior asal Aceh Muhibuddin SH MH resmi ditunjuk menjadi Kajati Sumatera Barat. (Foto: Ist)
Nasional

Putra Bireuen Muhibuddin Ditunjuk Jadi Kajati Sumatera Barat

Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah saat meninjau pembongkaran eks Pasar Aceh Lama, Senin (13/10). Ia meminta pihak rekanan segera menyelesaikan proyek karena masa kontrak hampir berakhir. (Foto: Ist)
Aceh

Pembongkaran Eks Pasar Aceh Lamban, Ketua DPRK Minta Rekanan Pacu Pekerjaan

Selasa, 14 Oktober 2025
Sekda Aceh, M Nasir Syamaun didampingi Kadis Kominsa Aceh Edi Yandra dan Kepala Biro Adpim Setda Aceh Akkar Arafar menerima audiensi Ketua dan Pengurus PWI Aceh di ruang rapat Sekda, Selasa (14/10). (Foto: Ist)
Aceh

Sekda: Kami Butuh Dukungan Media untuk Membangun Aceh

Selasa, 14 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?