Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Pendapatan Negara Seret, Ekonom: Kinerja APBN 2025 Era Prabowo Lebih Buruk dari Era Jokowi

Tak hanya itu, pendapatan negara dari sektor bukan pajak (PNBP) pun terpantau melorot. Hingga pertengahan 2025, PNBP baru terkumpul Rp222,87 triliun atau 43,4 persen dari target tahunan sebesar Rp513,64 triliun. Pemerintah memproyeksikan realisasi akhir hanya Rp477,23 triliun, atau 92,9 persen dari target.
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Infoaceh.net – Realisasi pendapatan negara hingga semester I-2025 tercatat hanya sebesar Rp1.201,17 triliun atau 40 persen dari target APBN tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp3.005,1 triliun.

Pemerintah bahkan memprediksi pendapatan hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun atau sekitar 95,4 persen dari target.

Ekonom dari Bright Institute, Prof Awalil Rizky, menilai angka tersebut sangat memprihatinkan karena nyaris stagnan dibanding APBN 2024. “Outlook pendapatan negara 2025 hanya naik 0,05 persen.

Fenomena ini menunjukkan kecenderungan pelambatan yang berlanjut seperti di era Jokowi,” kata Awalil kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.

Ia mengingatkan, rasio pendapatan negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 12,03 persen, menjadikannya salah satu yang terendah dalam sejarah, kecuali pada masa pandemi 2020–2021.

Lebih rinci, Awalil menyebutkan bahwa penerimaan perpajakan—yang merupakan komponen utama pendapatan negara—baru mencapai Rp978,2 triliun atau 39,30 persen dari target Rp2.490,1 triliun.

“Outlook setahun hanya Rp2.387,28 triliun, artinya shortfall mencapai 4,2 persen. Bahkan untuk komponen pajak murni, shortfall mencapai 5,1 persen. Ini lebih buruk dari tahun lalu,” ungkapnya.

Rasio perpajakan terhadap PDB pun tercatat hanya 10,03 persen, lebih rendah dibanding tiga tahun sebelumnya. Padahal, Presiden Prabowo dalam kampanyenya menargetkan kenaikan rasio pajak secara bertahap, sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029.

Tak hanya itu, pendapatan negara dari sektor bukan pajak (PNBP) pun terpantau melorot. Hingga pertengahan 2025, PNBP baru terkumpul Rp222,87 triliun atau 43,4 persen dari target tahunan sebesar Rp513,64 triliun. Pemerintah memproyeksikan realisasi akhir hanya Rp477,23 triliun, atau 92,9 persen dari target.

“PNBP diperkirakan turun 18,34 persen dibandingkan APBN 2024. Bahkan secara nominal, lebih rendah dari tahun 2022 dan 2023,” ujar Awalil.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menjelaskan bahwa penurunan pendapatan negara disebabkan oleh beberapa faktor: moderasi harga komoditas, terutama batu bara dan mineral; batalnya kenaikan PPN secara menyeluruh; dan berbagai insentif fiskal seperti stimulus UMKM, sektor padat karya, serta perumahan.

Namun, Awalil menilai penjelasan tersebut kurang transparan. “Paket stimulus semacam itu bukan hal baru. Pemerintah seharusnya jujur mengakui bahwa kondisi perekonomian nasional memang sedang melemah,” tegasnya.

Ia mendesak Kementerian Keuangan untuk tidak terus-menerus mencari alasan, melainkan mulai meninjau kembali strategi kebijakan fiskal di bawah pemerintahan saat ini.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Revenge! Tom Lembong Laporkan Hakim yang Vonis Dirinya 4,5 Tahun Penjara ke MA dan KY
Dulu kami dekat sekali, tapi sejak beliau jadi gubernur, lalu presiden, seolah lupa
Viral Suami Panik Minta Tolong Damkar karena Istrinya 2 Hari Kesurupan, Berhasil Dinetralisir
Viral Penumpang Lion Air Teriak-Teriak Ada Bom di Pesawat, Pelaku Langsung Diturunkan!
Penuntasan Sederet Kasus Jokowi Tinggal Tunggu Momen Pas
Beri Amnesti dan Abolisi, Prabowo Lolos Perangkap Jokowi
Feri Amsari Ungkap Sosok yang Diduga Lakukan Politisasi Kasus yang Menjerat Hasto & Tom Lembong
Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandungnya setelah 15 Tahun, Manajer Luruskan soal Uang Rp 10 Miliar Dipakai Ibu Tiri
Rusia Tak Gentar Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Nuklir AS, Malah Beri Respons Menohok
10 Alasan Kenapa PT Nawa Energi Prakasa Jadi Partner Alat Berat Terpercaya
Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah melepas peserta pawai Muharram menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Ahad pagi (3/8/2025) atau 9 Safar 1447 H. (Foto: Ist)
Pengoperasian Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum yang telah lama dinantikan masyarakat Aceh masih terkendala izin kawasan hutan produksi. (Foto: Ist)
FGD bertajuk “Aceh Menuju Darurat Seni” yang digelar DKA Aceh, Sabtu, 2 Agustus 2025, di Banda Aceh. (Foto: Ist)
Dra Suhartini MPd resmi dilantik sebagai Sekda Kota Langsa oleh Wali Kota Jeffry Sentana S Putra, pada Jum'at, 1 Agustus 2025. (Foto: Ist)
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Pertegas Motif Kriminalisasi
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, membahas penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan Tahun 2025–2026. (Foto: BPMI Setpres)
Marsma TNI Fajar Adriyanto, penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”, dikenal sebagai figur teladan dan patriot udara. Ia gugur dalam tugas pada usia 55 tahun. | Foto: Dispenau
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menerima kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim pada Selasa, 29 Juli 2025, dalam rangka annual consultation meeting antara Indonesia dan Malaysia. (Foto: BPMI Setpres)
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid saat memberikan refleksi kebangsaan dalam Haul KH Hasyim Wahid (Gus Im) di Bandung, Sabtu malam (2/8/2025).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani memberikan keterangannya kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Tutup