Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Manifest KMP Tunu Tak Valid, PKB: Kemenhub Lalai Awasi Transportasi Laut

Manifest seharusnya memuat data lengkap seluruh penumpang, awak kapal, serta muatan kendaraan. Namun, sejumlah keluarga korban melaporkan anggota keluarga mereka tidak tercantum dalam daftar manifest, padahal mereka menaiki kapal tersebut. Hal ini terungkap saat mereka mendatangi posko pengaduan orang hilang di RSU Negara, Bali.
nggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko

Jakarta, Infoaceh.net – Dugaan kelalaian kembali mencuat dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Manifest kapal penumpang tersebut diduga tidak valid, memunculkan pertanyaan besar soal pengawasan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko, menegaskan bahwa ketidakakuratan data manifest merupakan bukti nyata masih lemahnya sistem pencatatan transportasi laut di Indonesia.

“Ini menunjukkan bahwa pengelolaan transportasi laut masih longgar dan tidak disiplin dalam mematuhi aturan. Padahal manifest itu krusial untuk keselamatan,” ujar Miko, sapaan akrabnya, Selasa (8/7/2025).

Manifest seharusnya memuat data lengkap seluruh penumpang, awak kapal, serta muatan kendaraan. Namun, sejumlah keluarga korban melaporkan anggota keluarga mereka tidak tercantum dalam daftar manifest, padahal mereka menaiki kapal tersebut. Hal ini terungkap saat mereka mendatangi posko pengaduan orang hilang di RSU Negara, Bali.

Dari data awal, KMP Tunu Pratama Jaya disebut mengangkut 53 penumpang, 12 ABK, dan 22 kendaraan saat tenggelam. Namun fakta di lapangan menunjukkan kemungkinan jumlah penumpang sebenarnya lebih banyak dari yang tercatat.

Miko menekankan pentingnya validasi data penumpang sejak pemesanan tiket hingga keberangkatan. “Kalau beli tiket tiga orang, ya ketiganya harus terdata. Jangan hanya satu nama yang masuk manifest. Ini fatal,” tegasnya.

Ia mencontohkan sistem ketat dalam transportasi udara yang selalu mencocokkan identitas penumpang dengan tiket yang dibeli. Menurutnya, standar keselamatan yang sama harus diberlakukan pula untuk transportasi laut.

“Jangan sampai nyawa penumpang dikorbankan karena kecerobohan administratif,” katanya.

Selain masalah manifest, Miko juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kapal-kapal yang mestinya menjalani docking atau perawatan rutin. Ia menyebut praktik menunda docking demi mengejar operasional adalah bom waktu yang membahayakan nyawa penumpang.

“Banyak kapal tetap beroperasi meski seharusnya masuk galangan kapal. Ini membahayakan. Proses pemeliharaan harus jadi prioritas, bukan diabaikan karena alasan antrean atau efisiensi,” ujarnya.

Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Kota Bekasi ini mendesak Kemenhub agar menjadikan tragedi ini sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola transportasi laut secara menyeluruh.

“Kecelakaan seperti ini bukan yang pertama, tapi jangan sampai jadi yang kesekian. Harusnya jadi yang terakhir. Negara harus hadir menjamin keselamatan warganya,” pungkas Miko.

simple-ad
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Anggota DPRA Mawardi Basyah dituntut 1 tahun penjara
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar mengikuti peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Bandar Lampahan, Bener Meriah, Senin (21/7). (Foto: Ist)
RSJ Aceh memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 dengan menggelar kegiatan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tergabung dalam program Day Care, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Angin kencang yang melanda wilayah Banda Aceh dalam dua hari terakhir menyebabkan sejumlah kerusakan, termasuk pohon tumbang dan atap rumah warga yang terangkat. (Foto: Dok. BPBD Banda Aceh)
Hari kedelapan pelaksanaan Operasi Patuh Seulawah 2025 di Aceh. (Foto: Ist)
Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Aceh memperingati HUT ke-25, Senin (21/7), dengan menggelar upacara khidmat di aula Kejati Aceh. (Foto: Ist)
Perum Bulog Kota Sabang memastikan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kondisi aman. (Foto: Ist)
Sebuah plang berukuran besar bertuliskan “Tanah Negara Hak Pakai TNI-AD CQ Kodam IM” yang terpasang di kawasan Blang Padang, Banda Aceh, ditemukan roboh pada Senin (21/7). (Foto: Ist)
Bupati Aceh Selatan H Mirwan MS menghentikan sementara aktivitas penambangan dan pengangkutan material bijih besi yang dilakukan Koperasi Serba Usaha(KSU) Tiega Manggis dan PT Pinang Sejati Utama (PT. PSU). (Foto: Ist)
Pasokan beras SPHP dari Perum Bulog di Kota Sabang mulai menipis di pasaran akibat distribusi mandek. (Foto: Ist)
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengeluarkan peringatan dini potensi angin kencang di sejumlah wilayah Banda Aceh dan sekitarnya selama periode Juli - Agustus 2025. (Foto: Ist)
Satlantas Polresta Banda Aceh membagikan puluhan helm secara gratis kepada pengendara sepeda motor, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Prajurit TNI Yonif TP-857/Gana Gajahsora bersama warga Desa Mane, Kecamatan Mane, Pidie, pada Sabtu, 20 Juli 2025, memperbaiki kerusakan rumah warga akibat terjangan angin kencang. (Foto: Ist)
Akhyar Rizki, Ketua Panitia Pelaksana Konferensi VII PWI Kabupaten Bireuen. (Foto: Ist)
Pengangkatan Indra Milwady sebagai Dewas RSUD Meuraxa diminta dibatalkan oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal karena dianggap sebagai balas jasa politik. (Foto: Ist)
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, menghadiri puncak perayaan HUT ke-23 Kabupaten Nagan Raya, Ahad malam (20/7). (Foto: Ist)
Seorang pengacara di Aceh Tengah, Hardiansyah Fitra (30), masuk DPO Satreskrim Polres Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nursyam SH MH melantik Drs Efendi SH sebagai Panitera Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Kantor Gubernur Aceh
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks