KPK Bidik Korupsi Kuota Haji Kemenag, Gus Yaqut Belum Diperiksa
Infoaceh.net -Perkara dugaan korupsi terkait penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah Haji pada Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023-2025 akan segera naik ke tahap penyidikan.
Namun, terkait itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku belum melakukan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut.
“Seingat saya belum ya, belum ada permintaan keterangan dari yang bersangkutan,” kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo seperti dikutip RMOL, Selasa, 22 Juli 2025.
Lanjut dia, tim penyelidik KPK sudah melakukan permintaan keterangan dari pihak-pihak lainnya.
“Namun tentu belum bisa kami sampaikan secara detail ya pihak-pihaknya siapa saja, konstruksinya seperti apa, karena memang perkara ini masih penyelidikan,” pungkas Budi.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, perkara kuota haji saat ini masih berjalan di tahap penyelidikan.
“Silakan ditunggu beberapa kita minta keterangan di sini terkait masalah haji,” kata Asep kepada wartawan, Jumat, 18 Juli 2025.
Untuk itu, ia memohon dukungan semua pihak dalam rangka penyelesaian perkara yang ditangani KPK.
“Dalam waktu dekat mudah-mudahan kita sudah bisa melangkah ke tahap yang lebih pasti,” pungkas Asep.
Dalam perkara ini, KPK sudah melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah selama 10 jam di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Juli 2025.
Tim penyelidik KPK sebelumnya juga telah memeriksa pendakwah Khalid Basalamah pada Senin, 23 Juni 2025. Dia didalami soal pengelolaan ibadah haji.
Berdasarkan informasi, penyelidikan sudah berlangsung sejak 17 Oktober 2024 lalu. KPK pun sudah mulai melakukan permintaan keterangan kepada pihak-pihak terkait.
Penyelidikan itu diduga merupakan tindak lanjut atas laporan yang telah masuk ke KPK dari berbagai elemen masyarakat sejak 2024 lalu. Di mana, tercatat ada 5 laporan yang masuk terkait korupsi kuota haji dimaksud.