Lhoksukon — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, mengunjungi lokasi banjir di kawasan Lhoksukon, Aceh Utara, Kamis (10/12).
Doni bersama rombongannya tiba di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, pukul 11.45 WIB dengan menggunakan pesawat Hercules Angkatan Udara.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki bersama Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada menjemput Kepala BNPB, Doni Monardo di Bandara Malikussaleh.
Selain Pangdam, penjemputan Doni Monardo juga dihadiri Bupati Aceh Utara, M Thaib serta Kepala BNPB Aceh (BPBA), Sunawardi.
Dari Bandara Malikussaleh, Doni Monardo bersama Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro, Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, langsung menuju ke lokasi banjir menggunakan bus.
Setibanya di lokasi banjir, Doni sempat melihat kondisi Kantor Koramil 06/Lhoksukon yang hampir 90 persen terendam banjir.
Setelah itu, ia berjalan kaki melihat rumah warga yang terkena banjir, mengunjungi pos pelayanan kesehatan TNI-AD Kesrem TK IV Lhokseumawe, dan melihat Desa Paya Beurandang, Kecamatan Tanah Luas.
Di posko pelayanan kesehatan yang didirikan TNI itu, Doni melihat kondisi warga terdampak banjir sedang berobat.
Doni Monardo meminta petugas kesehatan di posko itu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Berikan pelayanan yang baik kepada warga korban banjir untuk kesehatan mereka. Apapun keluhan masyarakat mari layani secara baik,” kata Doni kepada petugas kesehatan dan personel TNI di posko tersebut.
Setelah itu, Doni memberikan masker kepada salah seorang warga yang berobat di posko dan menanyakan keluhan terkait kesehatan.
Rombongan Kepala BNPB kemudian melanjutkan perjalanan ke Gampong Paya Beurandan, Kecamatan Tanah Luas dari arah Lhoksukon, untuk meninjau tanggul sungai di sisi jalan nasional.
Usai meninjau banjir, Doni dan rombongan kembali ke Bandara Malikussaleh di Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, dan menyerahkan bantuan secara simbolis untuk enam kabupaten/kota di Aceh yang terdampak banjir.
Bantuan yang diberikan BNPB di Aceh Utara yakni sebesar Rp 1 miliar ditambah 200 juta dari Kementerian Sosial. Lalu Aceh Timur Rp 1 miliar, Bener Meriah Rp 500 juta dan Aceh Tenggara Rp 500 juta. Sedangkan Subulussalam dan Kota Lhokseumawe menerima bantuan berupa alat kesehatan dari BNPB.
Dari hasil kunjungan itu, Doni mendapati para bupati/wali kota sepakat memisahkan masyarakat yang rentan sakit dengan masyarakat secara fisik dalam keadaan sehat.
“Karena bisa jadi yang sehat sudah memiliki riwayat COVID-19, tetapi tidak diketahui. Apabila ini disatukan berdampak kepada yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Itu wajib dipisahkan,” kata Doni.
Doni menambahkan, dari pantauan udara, ia melihat masih adanya penangkaran-penangkaran muara sungai dan penyempitan aliran sungai. Maka dari itu, BNPB akan memberikan dukungan bekerja sama dengan Kementerian PUPR mempercepat agar air yang ada di sungai segera mengalir ke Laut.
“Terima kasih kepada tim gabungan TNI, Polri, BPBD dan sukarelawan lainnya yang sejak hari pertama banjir, telah bekerja keras untuk memberikan bantuan,” ucap Doni.
Lebih lanjut, Doni mengatakan, Presiden Jokowi sudah memberikan instruksi kepada BNPB agar ikut membantu daerah yang berdampak longsor dan banjir untuk ditanami pohon (penghijauan).
“Mencegah tidak ada lagi penebangan ilegal, semua pihak harus kerja sama untuk bisa menjaga dan melakukan penghijauan. Masyarakat yang masih melakukan upaya-upaya menebang, pohon ini harus kita cegah,” pungkasnya. (IA)