Lhokseumawe — Menteri Agama (Menag) Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyatakan, keberagamaan bukanlah petaka, melainkan rahmat dari Tuhan.
Hal itu disampaikan Fachrul Razi di Pendopo Wali Kota Lhokseumawe, Jum’at (11/12) dalam kunjungan kerjanya selama lima hari di Aceh
Ia menjelaskan, Indonesia dianugerahi berbagai keberagaman. Keberagaman itu, kata Fachrul, menjadi sorotan negara lain, bahkan banyak negara yang memuji soal keberagaman dan persatuan Indonesia.
“Keberagaman bukan petaka tapi rahmat dari Allah. Dengan keberagaman itu kita menjadi role model dunia, contoh Indonesia, contoh Indonesia, contoh Indonesia,” katanya.
Ia menyampaikan, hal itu diharapkan dapat terus terawat dengan baik.
“Visi kami yang sedang kita giat lakukan sekarang adalah mengokohkan kerukunan umat beragama. Kita tahu Indonesia diberikan oleh Tuhan berbagai macam keberagaman tetapi kita bangga itu bukan petaka, tapi itu adalah rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” sebut Fachrul.
Menag Fachrul Razi mengatakan, sejak dulu kerukunan umat beragama di Aceh telah terawat dengan baik.
“Aceh masalah kerukunan sudah selesai, bukan lagi persoalan. Dari dulu sejak saya kecil di Aceh tidak ada yang aneh-aneh soal kerukunan,” kata Fachrul Razi di hadapan Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal Muhammad, Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya
dan para rektor PTKIN di Aceh.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kakanwil Kemenag Papua, Kakanwil Kemenag Papua Barat dan Kakanwil Kemenag Maluku.
Fachrul menuturkan, beberapa waktu lalu pihaknya membuat program Cinta Papua sebagai jembatan kerukunan Aceh-Papua.
Ia mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Bahkan, dalam kegiatan tersebut turut hadir tokoh Aceh, Muzakir Manaf.
“Kita Cinta Papua intinya yang kami lakukan membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua kami ingin mendorong Papua supaya maju pesat agar sejajar dengan daerah lainnya,” katanya.
Fachrul menuturkan, beberapa waktu lalu pihaknya membuat program Cinta Papua sebagai jembatan kerukunan Aceh-Papua.
Ia mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Bahkan, dalam kegiatan tersebut turut hadir tokoh Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem.
“Kita Cinta Papua intinya yang kami lakukan membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua kami ingin mendorong Papua supaya maju pesat agar sejajar dengan daerah lainnya,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Aceh dalam rangka memperkuat kerukunan, Menag juga akan menghadiri kegiatan dialog keagamaan dalam program Kita Cinta Aceh.
Mengawali kegiatannya di Aceh, Menag menyerahkan bantuan untuk Masjid Al-Fitrah Makorem 011/Lilawangsa yang diterima langsung oleh Danrem Kolonel TNI Sumirating Baskoro.
Menag akan mengikuti sejumlah agenda penting di Lhokseumawe dan Bireuen pada 11-12 Desember 2020.
Pada Jum’at 11 Desember, Menag meresmikan gedung IAIN Malikussaleh, dan kunjungan ke Pesantren Modern Misbahul Ulum.
Selanjutnya, pada Sabtu, 12 Desember sebelum bertolak ke Banda Aceh, Menag akan menggelar silaturrahmi dengan para ulama dan Bupati Bireuen dan bersilaturrahmi dengan pimpinan dan santri Dayah Mudi Mesra Samalanga.
“Sebelum bertolak ke Jakarta Menag akan mengikuti sejumlah agenda di Banda Aceh seperti pertemuan dengan para rektor PTKIN di Aceh, membuka kegiatan dialog kerukunan umat beragama dan pembinaan ASN di UIN Ar-Raniry,” kata Kakanwil Kemenag Aceh, Iqbal.
Ia berharap kunjungan Menag dapat memberi semangat baru bagi para ASN dalam lingkungan Kemenag Aceh.
“Semoga kedatangan Pak Menteri dapat memberi semangat baru bagi kita semua dalam menjalankan tugas kita sehari-sehari sebagai ASN dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” katanya. (IA)