Lhoksukon — Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Dr Muhammad Yusuf SH MH mengunjungi keluarga Adhyaksa korban banjir di Desa Alue Buket Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (12/12).
Dalam kunjungan tersebut, Kajati terlihat didampingi Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Aceh dan rombongan.
Selain mengunjungi para korban banjir, Kajati Aceh juga memberikan bantuan sejumlah paket sembako dari Kejaksaan Tinggi Aceh dan Kejaksaan Negeri se-Aceh serta IAD Wilayah Aceh dan IAD daerah se-Aceh.
Bantuan sembako tersebut diterima perwakilan dari Kejaksaan Negeri Aceh Utara yang selanjutnya akan disalurkan kepada keluarga Adhyaksa dan masyarakat sekitar yang terdampak banjir.
Selain itu, Kajati Aceh juga menyempatkan meninjau beberapa lokasi terdampak banjir lainnya.
Kajati Muhammad Yusuf menyampaikan turut prihatin atas musibah banjir tersebut. Dan berharap daerah yang tergenang banjir cepat surut airnya.
“Semoga masyarakat Aceh Utara dan juga Aceh Timur dapat bersabar atas musibah ini, dan segera surut banjirnya,” kata Kajati.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan 24 kecamatan yang terendam banjir di Aceh Utara. Data sementara total korban sebanyak 26.760 jiwa dari 21.318 kepala keluarga (KK) dan pengungsi mencapai 42.625 jiwa dari 5.547 KK dan puluhan ribu unit rumah.
Selain itu, lima warga meninggal dunia karena terseret arus banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara akibat curah hujan intensitas tinggi sejak beberapa hari lalu.
Lima warga meninggal dunia tersebut yakni Abdullah (60) warga Teungoh Geulumpang, Mansur (50) warga Prie, Tihawa (90) warga Keutapang, Rusli M Nur (52) warga Keude Blang Mee dan Muhammad Mawaris (16) warga Trieng Pantang.
Petugas BPBD Aceh Utara masih terus melakukan pendataan jumlah korban, pengungsi dan rumah yang terendam serta total kerusakan akibat bencana alam akhir tahun itu.
Sekaligus BPBD juga terus membangun kerjasama dengan seluruh instansi terkait proses evakuasi, penyaluran logistik dan penanganan lainnya terhadap bencana banjir serta longsor di salah satu kecamatan.
“Camat, Muspika serta perangkat gampong terdampak banjir diminta untuk terus melapor secara kontinu perkembangan banjir,” kata Kepala BPBA Sunawardi.
Laporan terakhir, debit air di sejumlah gampong dan kecamatan juga sudah mulai surut. Jalan nasional Banda Aceh-Medan yang sempat terendam banjir juga sudah bisa dilalui kendaraan.
Hujan deras melanda wilayah Aceh Utara dan pegunungan Kabupaten Bener Meriah yang mengakibatkan Sungai Krueng Jambo Aye Arakundo dan Krueng Keureuto dan Krueng Pirak meluap dan merendam sejumlah kecamatan pada 4 Desember lalu. (IA)