Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Nilai Aset Bank Aceh Syariah Ungguli BSI Regional Aceh

Angka ini tumbuh sekitar 4,82% dibandingkan akhir 2023 yang berada di angka Rp 30,4 triliun. BAS yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota ini tetap menjadi kekuatan utama perbankan syariah lokal.
Bank Aceh Syariah masih mengungguli BSI Regional Aceh dalam capaian aset
  • Persaingan Ketat Dua Raksasa Keuangan Syariah di Serambi Mekkah

Banda Aceh, Infoaceh.net — Dalam lanskap keuangan syariah di Aceh yang kian kompetitif, dua nama besar terus mencuri perhatian: Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh.

Hingga pertengahan 2025, keduanya mencatatkan capaian aset yang signifikan, menunjukkan perkembangan pesat sektor perbankan syariah di provinsi yang dikenal sebagai pelopor implementasi ekonomi berbasis syariah di Indonesia.

BSI Regional Aceh, lembaga perbankan syariah hasil merger tiga bank syariah nasional — BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah — melaporkan total aset mencapai sekitar Rp 24 triliun hingga pertengahan tahun 2025.

Angka ini disampaikan oleh Regional CEO BSI Aceh, Imsak Ramadhan, dalam pertemuan bersama awak media di Banda Aceh pada Jum’at, 1 Agustus 2025.

“Kita melihat kepercayaan masyarakat terhadap BSI di Aceh sangat tinggi. Kami terus mendorong pertumbuhan melalui pembiayaan produktif, digitalisasi layanan, serta literasi keuangan syariah di masyarakat,” ujar Imsak Ramadhan.

Peningkatan ini turut didorong oleh ekspansi pembiayaan UMKM, sektor pertanian, perikanan, dan konsumsi halal, yang menjadi fokus strategis BSI.

Selain itu, penggunaan layanan digital banking yang semakin luas turut menyumbang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta efisiensi operasional bank.

Namun demikian, di tengah capaian impresif tersebut, Bank Aceh Syariah (BAS) justru mencatatkan nilai aset yang lebih besar, yakni mencapai Rp31,9 triliun per 31 Desember 2024.

Angka ini tumbuh sekitar 4,82% dibandingkan akhir 2023 yang berada di angka Rp 30,4 triliun. BAS yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota ini tetap menjadi kekuatan utama perbankan syariah lokal.

Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah, Hendra Supardi, menyampaikan bahwa pertumbuhan aset yang stabil ini merupakan cerminan dari loyalitas nasabah dan manajemen risiko yang pruden.

“Kami tetap berkomitmen mendukung pembangunan ekonomi daerah, termasuk memperkuat pembiayaan sektor-sektor produktif seperti pertanian, infrastruktur, dan UMKM. Kami juga terus bertransformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan,” ungkap Hendra dalam keterangannya.

author avatar
M Saman
Infoaceh.net

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup