Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Di Hadapan Mahasiswa UII, Wali Kota Illiza: Perempuan Harus Jadi ‘Problem Solver’ dan Berani Tampil

Illiza, yang pernah menjabat sebagai dewan, wakil wali kota, wali kota, hingga legislator di Senayan, menggunakan perjalanan karir politiknya selama 20 tahun terakhir sebagai bukti. Ia menegaskan bahwa stereotip tersebut tidak benar.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, saat memberikan kuliah umum tentang kepemimpinan perempuan di hadapan puluhan mahasiswa Hubungan Internasional UII Yogyakarta, Kamis (7/8/2025).

Infoaceh.net – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, berbagi pengalaman dan motivasi dalam kuliah umum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Di hadapan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Illiza mematahkan mitos yang menyebut sulit bagi perempuan untuk menjadi pemimpin di Aceh yang menerapkan syariat Islam. Kuliah umum ini berlangsung di Ruang Kuliah Umum Dr. Sardjito UII, Kamis (7/8/2025).

Illiza, yang pernah menjabat sebagai dewan, wakil wali kota, wali kota, hingga legislator di Senayan, menggunakan perjalanan karir politiknya selama 20 tahun terakhir sebagai bukti. Ia menegaskan bahwa stereotip tersebut tidak benar.

“Sebagai satu-satunya daerah di nusantara yang menegakkan syariat Islam sesuai amanah konstitusi, namun masih ada stigma jika sulit bagi perempuan untuk tampil ke depan, apalagi menjadi pemimpin,” ujar Illiza.

“Namun, saya telah membuktikannya, bahwa perempuan secara inklusi gender lebih tangguh, detil, dan banyak kelebihan lainnya,” tambahnya.

Menurut Illiza, kunci bagi perempuan untuk maju adalah dengan pendidikan dan aktif berorganisasi. “Dalam Islam pun diajarkan bahwa perempuan adalah tiang agama.

Kunci untuk maju caranya dengan pendidikan dan aktif berorganisasi. Sehingga ketika kita turun ke masyarakat bisa menjadi problem solver,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa perempuan harus memiliki keyakinan dan target yang jelas. Meskipun terkadang terbentur “patriarki politik laki-laki,” perempuan harus tetap mampu berbaur dan tidak bersikap eksklusif.

“Tunjukkan best practice kita pada dunia. Di tanganmu tersimpan harapan, suci merangkul impian,” pungkas Illiza, menutup kuliah umumnya dengan suara merdu yang mengundang standing applause dari para mahasiswa.

Sebagai bagian dari kunjungannya, Illiza juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid, dan meninjau Laboratorium Riset Atsiri di kampus tersebut.

author avatar
Raisa Fahira

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup