Infoaceh.net – Aktivis dan cendekiawan Yudi Latif menilai kondisi kemiskinan di Indonesia semakin memprihatinkan, meskipun negara telah memasuki 80 tahun kemerdekaan.
Menurutnya, cita-cita kemerdekaan untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan justru belum terwujud.
Hal itu ia sampaikan dalam Sarasehan Tokoh Bangsa bertema “Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan” yang digelar Dompet Dhuafa di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
“Jadi memang salah satu mimpi besar dari kemerdekaan itu adalah merdeka dari kemiskinan. Bung Karno ketika menguraikan sila kelima itu ditutup dengan pernyataan ‘di alam Indonesia yang merdeka nanti tidak boleh ada lagi kemiskinan’,” kata Yudi. “Dan sekarang sudah 80 tahun Indonesia merdeka, ternyata kemiskinan bukan berkurang tapi bertambah,” imbuhnya.
Yudi menjelaskan, kunci untuk mengentaskan kemiskinan terletak pada pemaknaan kemerdekaan itu sendiri.
Ia membedakan dua konsep: negative liberty dan positive liberty. Negative liberty adalah merdeka dari hal-hal buruk seperti penjajahan dan kemiskinan, sedangkan positive liberty adalah merdeka untuk meraih kemakmuran, mengembangkan pendidikan, dan kebudayaan yang lebih baik.
Menurut Yudi, kelemahan Indonesia adalah kegagalan dalam mengembangkan kemerdekaan yang positif. “Jadi kalau begitu, sebenarnya kelemahan kita, kenapa kita terus-menerus terjebak di dalam kemiskinan karena kita tidak berhasil mengembangkan kemerdekaan yang positif itu,” pungkasnya.



