Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Serangan Israel di Gaza Meningkat, Ratusan Ribu Warga Palestina Terancam Diusir ke Zona Konsentrasi

Walaa Sobh, seorang janda yang sudah mengungsi, mengatakan kepada Aljazeera bahwa ia tidak dapat pindah lagi karena tidak memiliki tempat tujuan maupun penghasilan. "Jika mereka ingin memaksa kami keluar, setidaknya carikan kami tempat, berikan kami tenda, terutama untuk para janda, anak-anak, dan orang sakit," katanya.
Warga Palestina mengungsi di antara reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Kota Gaza, Jumat (15/8/2025).

Infoaceh.net – Israel terus meningkatkan serangannya terhadap Kota Gaza, kota terbesar di wilayah tersebut, setelah kabinet keamanannya menyetujui rencana pencaplokan. Operasi tersebut berpotensi memaksa ratusan ribu warga Palestina mengungsi ke zona konsentrasi yang telah ditetapkan di Gaza selatan.

Kantor berita WAFA melansir pada Kamis (14/8/2025) bahwa jumlah korban jiwa di Jalur Gaza telah mencapai 61.776 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban terluka meningkat menjadi 154.906 orang.

Kementerian Kesehatan di Gaza juga melaporkan adanya peningkatan korban jiwa dan luka-luka akibat agresi Israel yang melanggar perjanjian gencatan senjata sejak 18 Maret. Jumlah korban tewas sejak tanggal tersebut telah mencapai 10.251 orang dan 42.865 orang terluka.

Selain itu, dalam 24 jam terakhir, rumah sakit di Jalur Gaza mencatat empat kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi, sehingga jumlah totalnya menjadi 239 orang, termasuk 106 anak-anak.

Aljazeera melaporkan bahwa sebagian besar wilayah utara Gaza telah berubah menjadi “tanah terlantar tak bernyawa”. Warga Palestina di Kota Gaza mengungkapkan ketakutan mereka akan pengungsian lebih lanjut.

Walaa Sobh, seorang janda yang sudah mengungsi, mengatakan kepada Aljazeera bahwa ia tidak dapat pindah lagi karena tidak memiliki tempat tujuan maupun penghasilan. “Jika mereka ingin memaksa kami keluar, setidaknya carikan kami tempat, berikan kami tenda, terutama untuk para janda, anak-anak, dan orang sakit,” katanya.

Seorang profesor di Institut Studi Pascasarjana Doha, Mohamed Elmasry, menilai konsekuensi kemanusiaan dari perluasan serangan Israel ini akan sangat mengerikan bagi warga Palestina yang telah mengalami 22 bulan pengungsian dan pertumpahan darah.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup