Bulan Ramadhan satu bulan lagi. Datangnya bulan suci ini telah membuat gembira sekaligus sedih. Berbagai orang dari berbagau negara yang menggunakan media sosial pun berbagi pemikiran dan keprihatinan mereka tentang ancaman pandemi coronavirus akan mempengaruhi bulan paling suci dalam Islam itu.
Ramadhan diperkirakan dimulai pada 23 April tahun ini. Kala itu akan muncul berbagai kegiatan kegamaan dan sosial yang terkait bulan ini. Misalnya adanya shalat taraweeh bersama, sahur dan berbuka puasa bersama. Mereka berkumpul di Masjid dan tempat lain sembari berbagi makanan dengan keluarga dan teman.
Tetapi ini tentu menjadi masalah baru ketika negara-negara di dunia telah banyak melarang pertemuan sosial untuk mencoba dan memperlambat penyebaran virus corona baru. Banyak umat Islam telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang bagaimana mereka akan mempraktikkan Ramadhan tahun ini.
“Selama Ramadhan saya selama ini sellau pergi ke masjid setiap hari.Saya berusaha untuk tidak ketinggalan,” kata pengguna Twitter Luis DiNiro, di Mesir seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (25/3). Namun sayangnya, Ramadhan ini sepertinya kita masih terkunci. “Dan itu menyedihkan untuk dipikirkan. Semoga Allah swt mengizinkan kita untuk memiliki Ramadhan yang normal tahun ini dan mengakhiri pandemi ini,” ujarnya lagi.
Ketika Muslim berdoa dalam kelompok, juga dikenal sebagai shalat jamaah tarawih, mereka berbaris, berdampingan, menyentuh bahu. Tetapi banyak negara Muslim termasuk Arab Saudi dan UEA saat ini menangguhkan doa kelompok sampai pemberitahuan lebih lanjut sejalan dengan langkah-langkah pencegahan coronavirus. Jika langkah-langkah ini berlangsung hingga bulan berikutnya, shalat tarawih dalam kelompok juga akan dilarang. Ini mengancam praktik ibadah Ramadhan.
Beberapa pihak telah menyerukan agar orang mematuhi peraturan baru mulai sekarang. Sebab, ini bertujuan untuk memperlambat penyebaran coronavirus sehingga persyaratan karantina (lockdown, jarak sosial, red) dapat dicabut sebelum awal bulan suci Ramadhan datang.