Mati lampu dan AC mewarnai soft launching buku Jokowi‘s White Paper di Coffee Shop University Club Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (18/8).
Buku karya Roy Suryo, Rismon Sianipar; dan dr Tifauzia ini berisi penelusuran ketiganya terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Sedianya acara akan digelar di ruang Nusantara hotel tersebut tetapi batal. Lalu acara berpindah ke coffee shop.
“Akhirnya kami hanya menggunakan coffee shop saja. Ya, karena kami dihalang-halangi untuk menggunakan ruang Nusantara di University Club atau UC UGM ini,” kata Roy Suryo usai acara.
“Nah, dan juga di tengah-tengah acara, lampunya mati, AC-nya juga mati. Jadi, ya, kami tidak suudzon, tapi ini contoh yang terjadi,” ujar Roy Suryo.
Lampu dan AC mati ketika acara baru saja dimulai. Tepatnya saat doa digelar.
“Matinya pada saat doa. Jadi, justru kami lagi berdoa kepada Allah SWT, itu dimatikan,” katanya.
Penjelasan UGM Tak Izinkan Acara di UC Hotel
“UGM membenarkan bahwa UC Hotel UGM tidak memfasilitasi kegiatan yang diklaim bertajuk ‘Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80’ yang sedianya dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2025 pukul 14.00-17.00 WIB,” kata Juru Bicara UGM, Dr I Made Andi Arsana, dalam keterangannya.
Dalam pemaparannya ada dua alasan UGM mengambil keputusan pembatalan. Pertama bersifat prosedural dan kedua politis.
“UGM memiliki dua alasan untuk mengambil keputusan ini yaitu alasan yang bersifat prosedural dan politis. UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait dengan UGM secara langsung,” katanya.
“Secara prosedural, proses perencanaan acara ‘Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80’ yang akan dilakukan di UC Hotel UGM tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku di unit usaha UGM sebagai lembaga pendidikan,” ujarnya.
Tentang Buku Jokowi’s White Paper
Roy Suryo mengatakan buku ini ditulis dia, Rismon, dan dokter Tifa belum lama ini ditulis, namun Roy tidak mengungkapkan tahunnya. Sedangkan dokter Tifa menyebut proses penulisannya dimulai tahun 2022.