Foto: Persatuan mahasiswa Aceh di Tiongkok yang tergabung dalam Cakradonya Community
Banda Aceh — Persatuan mahasiswa Aceh di Tiongkok yang tergabung dalam Cakradonya Community, mendesak Pemerintah Aceh agar segera mengambil langkah lebih serius dalam mengatasi wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Dewan Pembina Cakradonya Community, Reza Fahlevi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dengan kondisi prosedur penanganan kasus Covid-19 di Aceh.
Karenanya, Cakradonya Community menyampaikan beberapa masukan kepada Pemerintah dan masyarakat Aceh untuk menahan laju penularan wabah Covid-19 di provinsi ujung paling barat Pulau Sumatera, setelah empat warganya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
“Segera ambil langkah serius. Sebelum korban Covid-19 lebih banyak, Pemerintah Aceh bisa meniru kebijakan yang diterapkan di Wuhan oleh Pemerintah Provinsi Hubei, Tiongkok dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Pemerintah Aceh harus segera menutup bandara yang menjadi celah penyebaran Covid-19,” ujar Reza Fahlevi dalam pernyataannya, yang diterima, Sabtu (28/3).
Kemudian Pemerintah Aceh perlu menyediakan pemeriksaan infeksi Covid-19 atau rapid tes massal secara gratis bagi seluruh elemen masyarakat, serta menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang cukup sesuai standar bagi tenaga kesehatan.
Ia menjelaskan, sebagaimana terlihat, saat ini masih ada tenaga kesehatan di Aceh yang terpaksa mengenakan jas hujan dan APD darurat lainnya yang dibuat sendiri.
Kemudian Pemerintah Aceh bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) harus mengawasi stabilitas harga bahan pokok dan alat medis secara rutin dan menindak tegas secara hukum terhadap oknum penimbun barang.
Saat ini masker dan hand sanitizer (cairan pembersih tangan antiseptik) sulit ditemukan di pasaran dan harganya sudah melambung tinggi.
“Ada oknum yang secara terang-terangan menjual kedua barang itu dengan harga mahal di media sosial yang bisa ditindak oleh aparatur hukum,” tegas Reza.
Sementara Ketua Cakradonya Teuku Agusti Ramadhan menambahkan, sebaiknya juga disediakan wastafel portable dan bilik disinfektan di pusat-pusat keramaian yang ada di setiap kabupaten/kota untuk membendung laju virus Corona.