ACEH UTARA – Hujan deras kembali mengguyur wilayah Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Utara dan kota Lhokseumawe dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut mengakibatkan debit air sungai naik tajam dan arus sangat deras hingga jebolnya tanggul di beberapa titik di Krueng Jawa, Krueng Keuretoe dan Krueng Pirak, Aceh Utara.
Eksesnya, air sungai meluap sehingga banjir merendam beberapa kecamatan di Aceh Utara, Ahad (3/1).
Untuk memperbaiki tanggul jebol itu, para Babinsa bersama rakyat bergotong royong membangun tanggul darurat menggunakan karung berisi pasir dan tanah, serta memasang kayu penahan.
“Para Danramil telah mengerahkan Babinsa di masing-masing Koramil di beberapa kecamatan di Aceh Utara untuk bergotong royong membuat tanggul darurat dengan karung berisikan pasir dan tanah.
Sebagian tempat juga menggunakan alat berat untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Mudah-mudan air tidak naik lagi,” ujar Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto.
Hasil pantauan Babinsa di lapangan, sejumlah kecamatan terendam banjir di Kabupaten Aceh Utara, yakni Kecamatan Syamtalira Bayu meliputi Desa Alue Manjrun dan Desa Blang Manjrun.
Kecamatan Pirak Timu dengan ketinggian air 10 hingga 40 cm di Desa Krueng Pirak, Beuracan Rata, Trieng Krueng Kreh, Geulumpang, Asan Krueng Kreh, Matang Keh, Rayek Pange, dan Desa Bungong.
Kecamatan Simpang Keuramat di Desa Menasah Baroh, Menasah Dayah dan Meunasah Teungoh. Kecamatan Matangkuli, ketinggian air 10 hingga 30 cm di Desa Hagu, Alue Tho, Lawang, Tanjong Haji Muda, Leubok Pirak, Munye Pirak, Pante Pirak, Mee, Tanjong Tgk Ali, Blang, Punti Matangkuli, Tanjong Babah Krueng, Siren, dan Teupin Keubeu.
Kecamatan Lhoksukon, ketinggian air mencapai 15 cm di Desa Krueng, Jok LT, Kumbang LT, Merbo, dan Meunasah Rayek. Kecamatan Tanah Luas di Desa Ampeh.
Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir juga merendam sekitar 10 hektare sawah di Kecamatan Syamtalira Bayu. (IA)