INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Sampai Kapan Geng Solo Dibiarkan Mengacau Negeri?

Last updated: Sabtu, 30 Agustus 2025 13:01 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Sampai Kapan Geng Solo Dibiarkan Mengacau Negeri?
#image_title
SHARE

Oleh : Edy Mulyadi (Wartawan Senior)

Contents
  • Gorengan Politik
  • Liciknya Geng Solo
  • Rakyat Harus Awas dan Cerdas

Jakarta, 29 Agustus 2025, Ledakan aksi protes 25 dan 28 Agustus lalu menandai babak baru ketegangan Politik. Tuntutan agar Presiden Prabowo mundur terdengar keras di jalanan. Publik diguncang oleh video dramatis seorang pengemudi ojek online dilindas mobil barakuda Brimob. Affan Kurniawan, tulang punggung keluarga itu, tewas. Simpati ke rakyat membuncah. Teriakan “Turunkan Prabowo” pun makin lantang.

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi
Pernyataan PM Sanae Takaichi Soal Taiwan Picu Gejolak Baru: Jepang Dinilai Ulangi Retorika Militerisme Lama

Banyak pihak awalnya menduga, bahkan meyakini, Jokowi dan lingkarannya ada di balik skenario ini. Sejumlah indikasi sudah lama tercium. Kader PSI berkali-kali melontarkan narasi menuntut Prabowo turun. Laskar cinta Jokowi pun ikut menyuarakan nada sama. Mereka menyebut Prabowo gagal menjaga keamanan negara dan sebaiknya mundur. Seolah semua kepingan puzzle ini tersusun rapi.

- ADVERTISEMENT -

Di titik inilah publik mulai melihat pola. Kerusuhan bukanlah kejutan. Rusuh adalah outcome yang memang ditunggu oleh Geng Solo. Aksi massa dibiarkan liar, aparat digiring bertindak represif, lalu korban berjatuhan. Hasilnya? Legitimasi Prabowo tergerus. Narasi kegagalan kepemimpinan dibangun sistematis. Rezim lama yang enggan melepaskan cengkraman kekuasaan sedang memainkan skenario busuk.

Di tengah duka dan marah itu, Laskar cinta Jokowi muncul. Mereka menuntut Prabowo mundur. Alasannya, dia gagal menjaga keselamatan rakyat. Sekilas tampak heroik. Tapi publik yang kritis pasti bertanya: kenapa tuntutan serupa tak pernah keluar saat tragedi jauh lebih dahsyat menimpa rakyat di era Jokowi?

- ADVERTISEMENT -
Warga Jalan Kramat Oyar RT 06/04, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dikejutkan oleh penemuan seorang bayi perempuan di area pembuangan sampah pada Minggu (16/11) pagi.
Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di Dekat Jurang Kali Sunter

Masih ingat tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022? Lebih dari 130 nyawa melayang, mayoritas anak muda. Gas air mata yang secara brutal ditembakkan polisi ke tribun dan pintu stadion dikunci jadi penyebab. Apakah waktu itu ada seruan lantang agar Jokowi mundur? Tidak ada. Justru narasi “jangan politisasi tragedi Kanjuruhan” yang digaungkan.

Belum lagi konflik agraria yang tak henti diproduksi. Dari Rempang, PIK 2, Morowali, Konawe, sampai Wadas. Rakyat dipukul, diusir, ditahan. Bahkan ada yang meregang nyawa demi mempertahankan sepetak tanah leluhurnya. Semua itu terjadi di masa Jokowi. Apakah Laskar cinta Jokowi atau gerombolan sejenis lain penyembahnya berteriak menyalahkan presiden? Apakah mereka menuntut Jokowi mundur? Lagi-lagi, tidak.

Inilah standar ganda Geng Solo. Kini kian terpampang jelas. Korban yang jumlahnya beratus kali lipat di masa Jokowi dianggap tak mengapa. Mungkin cuma dihitung sebagai angka statistik. Sebaliknya korban di masa Prabowo dijadikan senjata politik. Padahal akar persoalannya sama: kultur aparat yang brutal, negara yang tunduk pada oligarki, serta kebijakan pembangunan yang menyingkirkan rakyat kecil. Bedanya, kini tragedi dijadikan pintu masuk untuk melemahkan Prabowo.

Senam Jantung Sehat, di area car free day (CFD) Kota Banda Aceh, di kawasan Jalan Daud Beureueh, Ahad pagi (16/11).
Kak Na Ajak Masyarakat Aceh Ikut Senam Jantung Sehat

Gorengan Politik

Tidak bisa dipungkiri, kerusuhan di penghujung Agustus ini memang memberi keuntungan politik bagi Geng Solo. Dengan adanya korban, narasi “Prabowo gagal” lebih mudah digoreng. Aksi yang panas memberi ruang bagi pihak yang sejak awal ingin delegitimasi. Maka wajar bila publik menduga ada skenario, bahkan pesanan, di balik eskalasi ini.

- ADVERTISEMENT -

Inilah cara klasik Jokowi. Menciptakan masalah, lalu menuding penggantinya tak becus mengelola negara. Padahal semua bom waktu itu justru warisan yang ditinggalkan olehnya. Utang menumpuk. Proyek triliunan mangkrak. Harga pangan dan aneka kebutuhan pokok tak terkendali. Hukum kacau, tajam ke bawah tumpul ke atas. Oligarki makin rakus dengan karpet merah yang digelar penguasa. 

Kini ketika rakyat menjerit digempur berbagai kesulitan hidup. Jokowi dan gengnya dengan licik mengalihkan sorotan: Prabowo dianggap gagal. Prabowo dituding tak mampu. Prabowo diseret agar jatuh.

Dalam delapan bulan kekuasaannya, Prabowo memang bisa dianggap salah. Publik yang tak sabar atas kelakuan Jokowi, merasa Presiden terlampau lamban. Harusnya dalam 100 hari pertama Prabowo sudah menyapu bersih anggota Geng Solo. Kapolri, Menteri Keuangan, Jaksa Agung, LBP masuk daftar paling atas. Selanjutnya secara bertahap menteri eks inventaris Jokowi dibabat habis. 

Tapi, harapan itu sepertinya kian jauh dari kenyataan. Bisik-bisik bahwa Prabowo disandera makin lama makin nyaring saja. Karena itukah dia jadi seperti kucing yang tak bisa mengaum? 

Liciknya Geng Solo

Disisi lain, kita juga harus jujur mengakui 

ada sejumlah gebrakan. Upah buruh naik 6,5%. Utang petani dan nelayan dihapuskan. Kebun-kebun sawit milik oligarki yang diperoleh dengan tidak sah diambil alih. Sebentar lagi konon giliran tambang yang ditertibkan. Ada makan bergizi gratis (MBG) yang niatnya mulia tapi babak-belur di tataran eksekusi. 

Dengan potret semacam itu, rasanya tidak fair juga kalau menumpukan semua kesalahan pada pundak Prabowo. Tapi di situlah kelicikan Jokowi bekerja. Buat negara gaduh dan rakyat resah. Lalu sorong narasi bahwa Prabowo gagal. Prabowo harus diturunkan. Penggantinya? Siapa lagi kalau bukan Gibran? 

Strategi ini berbahaya. Pertama, Jokowi merusak kepercayaan publik pada negara. Kedua, dia membuka ruang instabilitas sosial yang bisa meluas. Ketiga, finalis koruptor dunia versi OCCRP itu sengaja menjerumuskan bangsa ke jurang konflik hanya demi kepentingan diri dan keluarganya. Semua ini menunjukkan betapa berbahayanya ambisi mempertahankan bayang-bayang kekuasaan.

Prabowo harus sigap. Ia tak boleh terperangkap jebakan Jokowi. Dia mesti membalikkan keadaan dengan dua langkah kunci. Pertama, tampil tegas memutus jarak dari lingkaran lama. Jokowi dan Geng Solo-nya harus diperlakukan sebagai bagian dari masalah. Bukan partner. 

Kedua, dia harus segera mengayomi rakyat. Turunkan tensi dengan tegakkan keadilan. Terbitkan berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat. Kendalikan aparat agar tak terus-terusan bertindak brutal. Perlakukan suara-suara kritis sebagai mitra. Bukan musuh.

Rakyat Harus Awas dan Cerdas

Bagi rakyat, kesadaran ini penting. Jangan terprovokasi skenario licik rezim lama. Aksi protes tetap harus dijaga damainya. Fokus pada menekan kebijakan. Bukan terjebak chaos yang justru menguntungkan Geng Solo. Yang perlu rakyat pahami, kerusuhan adalah bahan bakar utama Geng Solo untuk mendelegitimasi Prabowo.

Al-Qur’an sudah mengingatkan:

وَلَا تَرْكَنُوْۤا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّا رُ ۙ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.”

(QS. Hud 11: Ayat 113)

Ayat ini pas untuk konteks hari ini. Jangan bersandar pada orang-orang zalim yang sudah terbukti menipu rakyat. Jokowi dan geng Solo harus ditinggalkan. Jika tidak, bangsa ini akan terus jadi korban skenario licik mereka.

Kini, bola panas ada di tangan Prabowo. Apakah dia berani menalak tiga lingkaran jahat itu, atau justru membiarkan diri dalam penyandraan? ***

TAGGED:nasionalperistiwaprabowo:www.infoaceh.net
Previous Article Publik Bergolak, Prabowo Tampak Sebatang Kara Publik Bergolak, Prabowo Tampak Sebatang Kara
Next Article Ketakutan Terulangnya Peristiwa Mei 98, Toko Branded di Plaza Senayan Mulai Kosongkan Barang Ketakutan Terulangnya Peristiwa Mei 98, Toko Branded di Plaza Senayan Mulai Kosongkan Barang

Populer

Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc MA, alumni Dayah Darul Ulum Tanoh Mirah, Peusangan, Bireuen gagal jadi Komisioner Baitul Mal Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Raih Nilai Tertinggi, Alumni Tanoh Mirah Gagal Jadi Komisioner Baitul Mal Aceh
Senin, 17 November 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Kebakaran hebat melanda Pesantren Islam Ar Rabwah di Gampong Krung Lam Kareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, pada Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh
Pesantren Ar Rabwah Indrapuri Ludes Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Senin, 17 November 2025
Mutia Kumala (63), terpilih sebagai Keuchik perempuan pertama di Kabupaten Pidie. (Foto: Ist)
Politik
Mutia Kumala Terpilih Jadi Keuchik Perempuan Pertama di Pidie
Senin, 17 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

FORMAKI menurunkan tim investigasi menelusuri potensi penyimpangan dana program saluran irigasi di Kabupaten Aceh Selatan yang diduga telah berlangsung sistematis melalui jalur Pokir Anggota DPR RI Fraksi PKB. (Foto: Ist)
Ekonomi

FORMAKI Investigasi Dugaan Pemotongan 40% Dana Saluran Irigasi Pokir DPR RI PKB di Aceh Selatan

Senin, 17 November 2025
Dinas Sosial Aceh menggelar Family Gathering 2025 pada Ahad, 16 November 2025, di Pantai Penyu 2, Lhoknga, Aceh Besar.
Umum

Dinsos Aceh Gelar Family Gathering: Perkuat Kekompakan dan Soliditas Pilar Sosial

Senin, 17 November 2025
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 857/Gana Gajahsora di Desa Turue Cut, Kecamatan Mane, Pidie, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Kunjungi Yonif TP 857/GG di Pidie, Tekankan Kedekatan TNI dengan Rakyat

Senin, 17 November 2025
SK penetapan Komisioner Majelis Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil. (Foto: Ist)
Aceh

Bupati Aceh Singkil Abaikan Sorotan Publik Tunjuk Adik Ipar Jadi Ketua Majelis Pendidikan

Senin, 17 November 2025
Persiraja Banda Aceh akan kembali menggelar laga kandang menghadapi Sumsel United pada Selasa (18/11) malam di Stadion H Dimurthala Lampineung. (Foto: Ist)
Olahraga

Persiraja Bersiap Jamu Sumsel United di Stadion Lampineung

Senin, 17 November 2025
Kondisi permukiman warga yang tergerus abrasi laut di Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh

38 Rumah Warga Hilang Tanpa Jejak Akibat Abrasi Parah di Seunuddon Aceh Utara

Senin, 17 November 2025
DPW Alamp Aksi Aceh menyerukan Kejati Aceh mengusut dugaan pungli anggaran revitalisasi sekolah serta indikasi permainan dalam pengadaan obat-obatan melalui e-Katalog di Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Hukum

Kejati Didesak Ungkap Dugaan Pungli Anggaran Revitalisasi Sekolah dan Permainan E-Katalog Obat di Aceh Selatan

Senin, 17 November 2025
Bamus Pidie Jaya Jabodetabek menggelar Maulid Nabi Muhammad di Museum Purna Bhakti Pertiwi, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Warga Pidie Jaya Peringati Maulid Nabi di TMII Jakarta

Senin, 17 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?