Banda Aceh – Pemerintah Aceh menawarkan Kabupaten Pidie membeli alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas hasil pengembangan peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang diberi nama, GeNose.
Hal itu menjadi salah satu opsi yang bisa dilakukan Pemkab Pidie selain pengadaan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR)
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Teuku Ahmad Dadek, menawarkan pembelian GeNose kepada Pemkab Pidie dengan beberapa alasan.
Selain harga murah sekitar Rp 40 juta untuk 100 ribu pemeriksaan, alat deteksi ini memiliki kemampuan mendeteksi virus Corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat.
Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
“Bisa beli dengan uang bantuan keuangan khusus penanganan covid-19, harganya murah dan hasilnya akurat,” kata Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek saat menggelar Rapat tindak lanjut Surat Permohonan Alat PCR dengan Pemkab Pidie di Ruang Rapat Potensi Daerah, Banda Aceh, Jum’at (8/1).
Sebelumnya, Pemkab Pidie, melalui Wakil Bupati bersama jajaran Dinas Kesehatan Pidie dan jajaran BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro meminta agar Pemerintah Aceh menyediakan satu unit alat PCR di rumah sakit regional di Pidie.
Pemerintah Aceh sendiri telah memiliki dua unit kontainer PCR. Namun demikian, sampai sejauh ini pemakaian alat itu belum terlalu maksimal. Dari kuota pemeriksaan yang mencapai 1.000 sampel per hari, sejauh ini masih sekitar 300 sampel yang diperiksa per harinya.
Kabupaten Pidie bahkan hanya mengirimkan sekitar 106 sampel dalam seminggu terakhir. Padahal Pidie punya kuota 50 sampel per harinya.
Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, mengatakan, pihaknya akan mencoba melakukan tracing lebih baik sehingga sampel yang dikirimkan untuk diperiksa di Laboratorium PCR bisa lebih banyak.
“Mungkin betul seperti kata Pak Dadek, kami mohon diperbanyak rapid antigen. Kedua, yang GeNose itu kita akan pertimbangkan membeli dengan uang bantuan keuangan dari pemerintah Aceh,” pungkas Fadhlullah. (IA)