Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Dua Dosen UIN Ar-Raniry Masuk Daftar Top 2% Scientist Dunia 2025

Adapun peringkat Top 2% Scientist disusun tim Prof John P A Ioannidis dari Stanford dengan basis data Scopus, menggunakan indikator seperti sitasi, indeks H, dan pengaruh co-authorship. Rilis tahun ini diterbitkan pada 19 September 2025.
Dua dosen UIN Ar-Raniry masuk daftar Top 2% Scientist Worldwide (single-year) 2025 yang dirilis tim Stanford University bekerja sama dengan penerbit Elsevier. (Foto: Ist)

Banda Aceh, Infoaceh.net – Dua dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh masuk daftar Top 2% Scientist Worldwide (single-year) 2025 yang dirilis tim Stanford University bekerja sama dengan penerbit Elsevier.

Rilis tersebut mencatat 209 peneliti Indonesia, termasuk lima nama dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Dari UIN Ar-Raniry, tercatat Prof Muhammad Siddiq Armia (bidang Hukum dan Pendidikan) serta Prof Mursyid Djawas (bidang Sejarah dan Studi Historis).

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amin Suyitno, mengatakan kehadiran lima ilmuwan PTKIN dalam daftar itu menunjukkan transformasi mutu riset dan kolaborasi internasional di kampus keagamaan negeri berjalan di jalur tepat.

Selain capaian individu, UIN Ar-Raniry juga menempati peringkat pertama kinerja riset di luar Jawa dan posisi keempat nasional dalam SCImago Institutions Rankings (SIR) 2025 yang dirilis April 2025.

UIN Ar-Raniry menjadi satu-satunya PTKIN yang masuk lima besar nasional, bersanding dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, menyebut hasil itu sebagai bukti komitmen peningkatan kualitas tata kelola riset di kampus.

“Ini adalah hasil kerja keras sivitas akademika. Kami terus mendorong budaya riset berkualitas di berbagai bidang,” ujarnya.

Adapun peringkat Top 2% Scientist disusun tim Prof John P A Ioannidis dari Stanford dengan basis data Scopus, menggunakan indikator seperti sitasi, indeks H, dan pengaruh co-authorship. Rilis tahun ini diterbitkan pada 19 September 2025.

Kemenag mencatat, pada 2023–2024 hanya ada satu nama dari PTKIN dalam daftar. Tahun ini meningkat menjadi lima, menandai lonjakan prestasi signifikan.

“Capaian ini lahir dari fondasi tata kelola riset yang kuat, pendampingan publikasi, serta kolaborasi lintas negara,” kata Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menambahkan, “Lima nama di 2025 adalah sinyal kuat bahwa PTKIN siap melangkah lebih jauh. Target kita bukan sekadar masuk daftar, tetapi memastikan riset berdampak pada literasi, moderasi beragama, dan sains terapan,” ungkapnya.

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup