Beda Kelas dengan Bobby, Mualem Tak Persoalkan Kendaraan Plat BK di Aceh
Banda Aceh, Infoaceh.net – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem memperlihatkan sikap berbeda terkait polemik kendaraan dengan pelat nomor luar daerah.
Dalam sebuah momen sederhana yang viral di media sosial, Mualem tampak membeli es krim dari seorang pedagang keliling yang menggunakan sepeda motor berplat BK yang kendaraan Nopol Polisi Sumatera Utara (Sumut).
Peristiwa itu terjadi usai Mualem menunaikan ibadah shalat di sebuah masjid di Aceh.
Ketika keluar dari masjid, ia melihat seorang pedagang es krim yang tengah menjajakan dagangan dengan motor bernopol BK.
Tanpa ragu, Mualem mendekati pedagang tersebut dan memesan es krim sambil berbincang santai.
Tak ada teguran soal pajak kendaraan, tak ada komentar soal pelat nomor. Hanya obrolan ringan mengenai rasa es krim yang dijual sang pedagang.
Sikap sederhana ini pun langsung menjadi perhatian warga yang mengabadikan momen tersebut lalu menyebarkannya di media sosial.
Banyak warganet mengaku awalnya menduga Mualem akan menyinggung soal kendaraan berplat BK. Namun, dugaan itu terbantahkan.
“Beliau cuma tanya soal es krim, bukan soal plat. Padahal pajaknya jelas mengalir ke Medan,” tulis seorang pengguna media sosial disertai emoji tawa.
Gaya santai Mualem ini dinilai publik sangat kontras dengan sikap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Bobby Nasution, yang akhir pekan lalu sempat melakukan razia dan memberhentikan kendaraan berpelat BL di Kabupaten Langkat, Sabtu (27/9/2025).
Tindakan Bobby menuai kritik luas karena dianggap berlebihan, menimbulkan kesan arogan, dan tidak sensitif terhadap masyarakat Aceh yang kerap beraktivitas lintas provinsi.
Di Aceh sendiri, jumlah kendaraan berplat BK sejak lama beroperasi sangat banyak tanpa persoalan berarti. Banyak warga Sumut yang mencari nafkah di Aceh dan tetap diterima dengan baik.
Potret pedagang es krim dengan motor BK tersebut hanyalah satu contoh nyata bagaimana masyarakat Aceh hidup berdampingan tanpa mempersoalkan asal-usul kendaraan.
Reaksi publik di media sosial pun positif. Banyak yang menilai Mualem menunjukkan sikap kepemimpinan yang menenangkan, berbeda dengan gaya reaktif Bobby.
“Semoga Bobby melihat foto ini. Begini cara pemimpin menghadapi perbedaan, dengan kesejukan, bukan dengan razia,” tulis salah satu akun.
Bagi sebagian orang, es krim yang tampak meleleh di tangan Mualem kini bukan sekadar jajanan ringan. Ia menjelma simbol kepemimpinan yang merangkul, menghadirkan rasa aman, dan menyejukkan di tengah riuhnya perdebatan politik mengenai pelat kendaraan.
Kasih Komentar