Sabang, Infoaceh.net – Puluhan kayu eks bongkaran milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sabang raib misterius dari lokasi pembangunan gedung NICU.
Hingga kini, aset bernilai itu tak kunjung diserahkan ke bagian aset RSUD, menimbulkan tanda tanya ke mana larinya material negara tersebut.
Pantauan wartawan Kamis, 2 Oktober 2025, memperlihatkan tumpukan kayu bekas yang seharusnya masih utuh kini justru menyusut drastis.
Lebih dari 50 persen kayu berkualitas tinggi itu diduga kuat digelapkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi.
Ironisnya, internal RSUD justru saling lempar tanggung jawab. Ada oknum menyalahkan pihak rekanan, sementara pejabat struktural RSUD sendiri terkesan mencari jalan aman dengan menghindari klarifikasi tegas.
Kepala Bidang Penunjang Medis RSUD Sabang Muhammad Rasyid alias Ucok, ketika dikonfirmasi malah berkelit. Ia mengakui ada sebagian kayu dipakai untuk perancah tukang, namun berdalih akan dikembalikan.
“Ada terpakai buat peranca tukang, tapi nggak banyak. Selesai itu dikembalikan lagi katanya,” kilahnya.
Namun, pernyataannya agak janggal ketika justru melempar masalah ini ke bagian aset.
“Kalau memang mau buat berita, mungkin bisa konfirmasi dengan penanggung jawab aset di RSUD. Kalau saya bukan bagian aset,” tambahnya.
Penanggung Jawab Aset RSUD Sabang, Zikri, menuding balik bahwa kayu-kayu tersebut masih tanggung jawab pekerjaan di bawah kendali Bidang Penunjang Medis.
Bahkan ia menyebut ada rencana hibah yang hingga kini belum jelas ujung pangkalnya.
“Itu belum diserahterimakan ke kami oleh saudara Bidang Penunjang Medis. Mereka bilang ada rencana dihibahkan dan sudah ada tujuan hibahnya,” beber Zikri.
Zikri mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar kayu dan atap bekas segera diamankan ke gudang sebelum hibah, namun faktanya hingga kini material itu tetap tercecer di lokasi proyek dan banyak yang lenyap.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada satu pun pejabat RSUD yang berani menyatakan secara tegas siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya aset negara berupa kayu eks bongkaran tersebut.
Ini dinilai sebuah potret buruk pengelolaan aset di tubuh RSUD Sabang.



