Banda Aceh, Infoaceh.net — Semangat kolaborasi lintas benua kembali bergema di Aceh. Universitas Syiah Kuala (USK) resmi menjadi tuan rumah program internasional “Healthy Paths 2025”, sebuah inisiatif global yang mengusung tema “Interdisciplinary and International Online Blended-Learning Course and Summer School on Sustainable Global Health.”
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, pada Selasa (14/10/2025) ini mempertemukan mahasiswa, akademisi, dan praktisi dari Asia, Eropa dan Afrika.
Mereka bersama-sama membahas isu-isu krusial seputar kesehatan global berkelanjutan, mulai dari gizi, stunting, hingga sanitasi dan perubahan iklim.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara USK (Indonesia), University of Göttingen (Jerman), dan University of Antananarivo (Madagaskar) dengan dukungan DAAD SDG Partnership Project serta partisipasi UNICEF Aceh.
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan menyebut kegiatan ini sebagai bukti nyata komitmen USK memperkuat jejaring internasional untuk menjawab tantangan global bidang kesehatan.
“Healthy Paths menunjukkan bahwa kerja sama internasional bukan hanya pertukaran akademik, tetapi juga ikhtiar menciptakan solusi nyata bagi masyarakat dunia,” ujar Rektor.
Direktur Sekolah Pascasarjana USK Prof Dr Hizir Sofyan menambahkan, program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif global yang tahun lalu digelar di University of Göttingen, Jerman, dan akan berlanjut tahun depan di University of Antananarivo, Madagaskar.
Menurutnya, Healthy Paths menjadi wadah pembelajaran lintas disiplin yang berfokus pada sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti:
SDG 2: Tanpa Kelaparan
SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan
SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi
SDG 13: Aksi Iklim
SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan
“Aceh dipilih bukan tanpa alasan. Daerah ini punya semangat komunitas yang kuat dan pengalaman panjang dalam membangun kembali kehidupan setelah bencana. Ini menjadi laboratorium sosial yang sangat kaya untuk belajar tentang ketahanan dan kesehatan masyarakat,” jelas Prof Hizir.
Dari sisi mitra internasional, Prof Dr Sebastian Vollmer dari University of Göttingen menyampaikan rasa bahagia bisa kembali ke Aceh, wilayah yang memiliki makna personal baginya.
“Sebagian data disertasi saya dulu berasal dari Banda Aceh. Kini saya kembali, bukan untuk meneliti, tetapi untuk berbagi dan berkolaborasi. Kami ingin memastikan hasil akademik dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Melalui Healthy Paths 2025, USK bersama mitra globalnya berharap dapat menumbuhkan generasi muda yang berpikir lintas disiplin, berorientasi solusi, dan siap menghadapi tantangan kesehatan dunia dengan pendekatan berkelanjutan.