Jakarta,Infoaceh.net – Sosok di balik tragedi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025), akhirnya mulai terungkap. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan terduga pelaku merupakan siswa aktif sekolah tersebut, yang masih berusia 17 tahun.
Keterangan sejumlah saksi teman sekolah korban mengungkap potret kepribadian remaja itu yang pendiam, diduga korban perundungan (bully), dan memiliki kebiasaan menonton video gore atau konten ekstrem yang menampilkan kekerasan fisik.
Tiga siswa SMAN 72 — K (17), R (16), dan M (17) — yang ditemui saat menjenguk korban di RS Islam Cempaka Putih, mengaku mengenal pelaku. Mereka menduga pelaku adalah siswa kelas XII IPS yang fotonya sempat tersebar di media sosial, berada di dekat benda mirip senjata sesaat setelah ledakan.
“Kenalnya dari TK. Dulu dia ceria, sering main bareng. Tapi makin besar jadi pendiam,” ujar K.
K bercerita, sebelum kejadian, pelaku sempat dua kali menanyakan soal acara puncak Bulan Bahasa yang akan digelar 10 November 2025. “Saya pikir biasa aja, karena saya panitia MC. Enggak curiga apa-apa,” katanya.
Sementara R (16) menambahkan, ia beberapa kali mendengar kabar bahwa pelaku sering jadi sasaran bully teman sekelasnya. “Dulu pernah di-bully, orangnya pendiam banget. Sering di kelas aja,” ucapnya.
R juga menyebut, beberapa teman mengaku pelaku kerap menonton video gore. “Kata temen-temennya, dia suka nonton video-video begituan,” tambahnya.
Saksi lain, M (17), menceritakan suasana mencekam saat ledakan mengguncang sekolah. Peristiwa itu terjadi ketika imam sedang berkhutbah salat Jumat. “Saya dengar tiga kali ledakan. Yang paling keras dari dalam masjid, dua lagi di sekitar,” ujarnya.
M menyebut ledakan pertama menyebabkan asap tebal dan bau menyengat seperti petasan. “Kayak petasan yang dimodifikasi, asapnya banyak banget,” katanya.
Ledakan terbesar berasal dari bagian tengah masjid, tempat jemaah mengalami luka paling parah. Hingga malam, sedikitnya 55 orang menjadi korban dan telah dilarikan ke RS Islam Jakarta serta RS Yarsi.
Penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan. Namun, peristiwa ini mengguncang dunia pendidikan dan memunculkan keprihatinan atas isu perundungan, kesehatan mental, serta keamanan lingkungan sekolah.



