Pidie Jaya, Infoaceh.net — Kafilah Kabupaten Aceh Besar menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Kabupaten Pidie Jaya, 1–7 November 2025. Aceh Besar keluar sebagai Juara Umum dengan perolehan nilai tertinggi, yakni 379 poin, mengungguli 22 kabupaten/kota lainnya.
Salah satu bintang muda di balik kesuksesan itu adalah Nabigh Habiburrahim Al Hadziq, mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, yang berhasil meraih Juara 1 Cabang Tahfiz 30 Juz — cabang paling prestisius dan bergengsi dalam MTQ.
Laga final cabang Tahfiz 30 Juz berlangsung di Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pidie Jaya, di mana Nabigh tampil dengan ketenangan dan hafalan yang nyaris sempurna.
Dukungan moral turut hadir dari Ketua Kafilah Aceh Besar Farhan AP, Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar Khalid Wardana serta tokoh agama Indrapuri, Tgk. Anisullah dan Tgk Mukhtaruddin Amin.
Putra pasangan Marshuni RA ST dan Rita Saghir TM Uranus ini bukan sosok baru di dunia Tahfiz. Sejak usia dini, ia telah menapaki jalan panjang bersama Al-Qur’an. Berkat ketekunan dan bimbingan keluarga, Nabigh terus menorehkan prestasi demi prestasi:
Juara 3 Tahfidz 3 Juz tingkat SD/MI se-Kota Banda Aceh (2018)
Juara 2 Tahfidz 10 Juz tingkat SMP se-Provinsi Aceh (2022)
Juara 2 STQ 10 Juz Putra Kabupaten Aceh Besar (2023)
Juara 1 MHQ 5 Juz tingkat Nasional (2023)
Juara 1 MHQ 15 Juz tingkat Nasional (2024)
Kini, di usia muda, ia telah memperoleh Ijazah Syahadah Bilghaib 30 Juz Al-Qur’an Al-Karim, sebagai pengakuan resmi atas hafalan 30 juz tanpa melihat mushaf.
Tak hanya dikenal sebagai hafidz, Nabigh juga merupakan cucu Tgk. Razali Abdullah (TM Uranus Teuku Aboeh) dan cicit Tgk Usman Bakar Al Mu’allim, ulama kharismatik asal Indrapuri — darah keilmuan dan religius yang mengalir kuat dalam dirinya.
Di luar dunia Tahfiz, Nabigh aktif di berbagai kegiatan akademik dan organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIM MA MUQ Pagar Air Provinsi Aceh (2024) dan meraih Juara 2 Karate Cup se-Kota Banda Aceh (2024). Kini, sambil menimba ilmu di kampus teknik, ia tetap istiqamah menjaga hafalan Qur’annya.
Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar Khalid Wardana menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi Nabigh yang dinilai menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh.
“Prestasi yang diraih ananda Nabigh bukan hanya membanggakan keluarga, tetapi juga seluruh masyarakat Aceh Besar. Ini bukti bahwa generasi muda kita mampu berprestasi tinggi dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ujarnya, Sabtu (8/11).
Ia berharap, semangat Nabigh dapat menjadi teladan bagi generasi muda yang ingin memadukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern.
“Kami yakin, dengan ketekunan dan semangat yang dimiliki, Nabigh akan tumbuh menjadi ilmuwan Qur’ani yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dengan sains dan teknologi, khususnya di bidang energi dan sumber daya alam,” tambahnya.
Keberhasilan Nabigh Habiburrahim Al Hadziq menjadi simbol sinergi antara iman dan ilmu. Di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan akademik, ia terus membuktikan bahwa mencintai Al-Qur’an tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi di bidang lain.
Dengan keteladanan dan prestasinya, Nabigh menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berjuang, berprestasi, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menuntun langkah menuju masa depan yang gemilang.



