Banda Aceh, Infoaceh.net – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) di Medan, Huang He, memberikan kuliah umum bertema “Keberagaman Etnis, Agama, dan Budaya di Tiongkok” di aula Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Senin (10/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Konsul Jenderal Xu Chunjuan, Wakil Konsul Yu Lie, Sekretaris Konjen Liu Wenyi, unsur pimpinan UIN Ar-Raniry, mahasiswa pascasarjana, serta relawan International Office (IO) Student Volunteer.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Prof Dr M Yasir Yusuf menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan berterima kasih kepada Direktur International Office (IO), Prof Saiful Akmal, yang telah memprakarsai kerja sama dengan pihak Konsulat Tiongkok.
“Semoga dari kegiatan ini lahir program visiting scholar ke universitas ternama di Tiongkok dan pembukaan Chinese Corner di kampus UIN Ar-Raniry,” ujar Prof Yasir.
Bantah Isu Diskriminasi Muslim Uighur
Dalam pemaparannya, Huang He menyinggung pemberitaan media Barat yang menuding adanya diskriminasi terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang.
Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
“Informasi yang disebarkan sebagian media Barat telah dimanipulasi dan tidak menggambarkan kondisi sebenarnya. Semua warga Tiongkok memiliki kebebasan beragama dan dijamin hak-haknya selama tidak bertentangan dengan pembangunan negara,” jelas Huang He.
Ia juga menekankan bahwa seluruh organisasi keagamaan di Tiongkok dipimpin dan beranggotakan warga Tiongkok, guna mencegah campur tangan asing sebagaimana pernah terjadi pada masa penjajahan Inggris.
Menutup kuliah umum, Huang He menyatakan kesiapan pemerintah Tiongkok untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian.
“Kesuksesan suatu negara hanya akan tercapai bila negara-negara di dunia saling bekerja sama untuk kemajuan bersama,” katanya.
Usai kegiatan, Huang He bersama Prof Saiful Akmal dan Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani, membahas peluang kerja sama lanjutan, antara lain penandatanganan MoU antara UIN Ar-Raniry dan universitas di Tiongkok, kolaborasi riset, pendirian Chinese Corner, serta pelaksanaan tes resmi Bahasa Mandarin (HSK) di Banda Aceh.



