BANDA ACEH, Infoaceh.net – Setelah lima tahun bertugas di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Dr Satria Ferry SH MH, kini kembali ke kampung halamannya di Aceh.
Sosok jaksa yang dikenal tegas asal Banda Aceh ini resmi dilantik sebagai salah satu Koordinator pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Selasa (11/11/2025).
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kejati Aceh, Yudi Triadi SH MH, berlangsung di Aula Serbaguna Kejati Aceh.
Dalam kesempatan itu, Yudi juga melantik Dr Erry Pudyanto Marwantono SH MH sebagai Wakil Kepala Kejati (Wakajati) Aceh, serta 25 pejabat eselon III lainnya — terdiri dari lima asisten, 15 kepala kejaksaan negeri (Kajari) dan lima koordinator.
Kembalinya Satria Ferry ke Aceh menarik perhatian. Ia dikenal sebagai jaksa dengan reputasi kuat dalam penanganan kasus korupsi, sosok yang tak mudah diintervensi dan menjunjung tinggi profesionalitas.
Perjalanan kariernya dimulai usai lulus dari Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) di Badiklat Kejaksaan RI pada 2012.
Ia mengawali tugas di Kejati Aceh, kemudian meniti karier di berbagai daerah seperti Kejari Sigli, Kejari Sabang (sebagai Kasi Pidsus tahun 2018) dan Kejari Nagan Raya (Kasi Pidana Umum tahun 2019).
Tahun 2020, kiprahnya menarik perhatian Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah, yang kemudian menugaskannya di Gedung Bundar sebagai jaksa penyidik kasus korupsi tingkat nasional.
Kini, setelah lima tahun menempuh tugas di Jakarta, Satria kembali ke Aceh.
Kehadirannya disambut antusias para aktivis antikorupsi, yang menilai sosoknya sebagai angin segar bagi penegakan hukum di daerah.
“Penugasan ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan integritas. Saya akan bekerja sesuai arahan pimpinan dan tetap berpegang pada prinsip profesionalitas,” ujar Satria usai dilantik.
Kajati Aceh Yudi Triadi menegaskan seluruh pejabat yang dilantik telah melalui proses seleksi ketat dan objektif berdasarkan prinsip “The Right Man on The Right Place.”
“Jabatan bukanlah hak, melainkan amanah. Integritas, profesionalitas, dan moralitas menjadi kunci dalam menjalankan tugas,” tegasnya.
Ia juga memberikan empat pesan penting kepada seluruh jajaran Kejati Aceh:
- Pastikan Kejaksaan selalu hadir di tengah masyarakat.
Laksanakan tugas dengan kerja nyata, cerdas, dan ikhlas.
Dukung penuh upaya Jaksa Agung dalam mengembalikan marwah Kejaksaan, terutama dalam pemberantasan korupsi.
Tegakkan pengawasan melekat (WASKAT) dan jauhi perbuatan tercela seperti judi online, narkoba, serta gaya hidup hedonis.
Pelantikan pejabat baru ini diharapkan menjadi momentum pembaruan semangat integritas di tubuh Kejaksaan Tinggi Aceh. Dan bagi publik Aceh, kembalinya Dr. Satria Ferry menjadi simbol harapan baru dalam perjuangan melawan korupsi di Tanah Rencong.



