Infoaceh.net — Seorang pria berinisial DH (36 tahun) ditangkap Unit PPA Polres Kepahiang pada Jumat (14/11/2025) atas tuduhan persetubuhan berulang terhadap adik iparnya yang masih di bawah umur. Pria tersebut tega beraksi sebanyak 12 kali dengan alasan balas dendam terhadap istrinya sendiri.
Kanit PPA Polres Kepahiang, Aiptu Dedy, menjelaskan perbuatan keji ini pertama kali dilakukan DH pada tahun 2018 di sebuah kebun kawasan Tebat Karai, saat korban masih berusia 13 tahun. Saat itu, DH melakukan pencabulan dengan paksa terhadap korban.
“Aksi tersangka ini terus berulang. Tahun 2019, pelaku kembali melakukan aksinya, kali ini sudah melakukan persetubuhan. Aksi ini terus dilakukan sampai tahun 2025 ini, di rumah dan di pondok kebun. Totalnya 12 kali,” kata Dedy kepada wartawan, Minggu (16/11/2025).
Di hadapan penyidik, DH mengaku nekat menyetubuhi adik iparnya sebagai bentuk dendam karena merasa dikhianati oleh sang istri (kakak korban) yang dituduh berselingkuh dengan pria lain. “Tapi motifnya masih kita dalami. Pengakuan tersangka kepada penyidik sementara ini seperti itu,” ujar Dedy.
Polisi mendapati fakta bahwa setelah berulang kali menyetubuhi korban, tersangka sempat membujuk korban dengan janji akan menikahi korban jika sampai hamil.
Penyidik kini berupaya menjerat tersangka dengan dua pasal berlapis, yakni unsur paksaan dan unsur bujuk rayu, yang terangkum dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
Tindak pidana persetubuhan terhadap anak diatur dalam Pasal 76D dan 76E UU 35/2014, yang sanksi pidananya diperkuat dalam Pasal 81 dan Pasal 82 Perpu 1/2016. Sanksi pidana minimum bagi pelaku persetubuhan anak adalah 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp5 miliar.
Mengingat pelaku memiliki hubungan keluarga (ipar) dengan korban, maka sanksi pidana yang dikenakan dapat ditambah sepertiga dari ancaman pidana pokok, sebagaimana diatur dalam Pasal 81 Ayat (3) Perpu 1/2016. Selain itu, pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pengumuman identitas bahkan tindakan kebiri kimia dan pemasangan alat pendeteksi elektronik, sesuai ketentuan yang berlaku.



