INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Last updated: Senin, 17 November 2025 20:42 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
SHARE
Oleh: Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM

DUA  puluh tahun sudah Sabang diberikan kehormatan dan harapan besar melalui status sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB). Namun setelah dua dekade berjalan, hasilnya jauh dari ekspektasi. Infrastruktur memang berdiri gagah, tetapi denyut ekonomi nyaris tak terdengar.

Ambisi besar yang dulu ditulis dengan huruf tebal kini luntur, menyisakan rutinitas administratif tanpa arah.

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa) melantik 34 pejabat baru di aula Setdakab Aceh Utara, Senin sore (17/11). (Foto: Ist)
Sekda Aceh Utara Dicopot, Bupati Ayahwa Lantik 34 Pejabat Baru

Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), institusi yang diproyeksikan menjadi mesin penggerak kawasan bebas, justru tampil seperti kapal tanpa kompas. Alih-alih mengemudikan transformasi ekonomi, BPKS lebih sering larut dalam acara seremonial dan pergantian papan nama.

- ADVERTISEMENT -

Pemangkasan anggaran 2025 menjadi hanya Rp26,09 miliar bukan sekadar tanda penghematan dari pusat, tetapi penilaian keras: lembaga yang tak bergerak tak layak terus disuntik dana. Ini penegasan bahwa BPKS gagal menjalankan mandat fundamentalnya.

Balohan dan CT-3: Dua Simbol Gagalnya Pengelolaan

- ADVERTISEMENT -
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melantik Ketua dan Anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2025–2030 di Restoran Pendopo Gubernur, Senin malam (17/11). (Foto: Ist)
Gubernur Lantik Ketua dan Anggota Badan Baitul Mal Aceh 2025–2030

Kegagalan paling mencolok terlihat di Pelabuhan Balohan. Proyek tak tuntas, lahan tak selesai, layanan jauh dari standar pelabuhan modern. Potensi PNBP miliaran rupiah pun hilang begitu saja. Tetapi Balohan bukan satu-satunya lumbung kekecewaan.

Ada pelabuhan yang lebih senyap dan lebih menyakitkan: CT-3 Sabang.

Pelabuhan CT-3 dibangun dari ratusan miliar rupiah uang negara. Dermaga panjang, fasilitas modern, dan klaim bahwa Sabang akan menjadi simpul perdagangan internasional. Namun hari ini, CT-3 tak lebih dari bangunan monumental yang hidup sebagai museum. Kapal besar tak hadir, arus logistik tak mengalir, dan aktivitas ekonomi nihil.

Kasubdit II Ditrekrimsus TIPID Fismondev Polda Aceh, Kompol Frihamdeni memaparkan berbagai modus tindak pidana perbankan yang marak terjadi di Aceh. (Foto: Ist)
Polda Aceh Ungkap Banyak Kasus Kredit Bermasalah Akibat Kolusi dengan Pegawai Bank

CT-3 adalah cermin paling jujur dari kegagalan BPKS: infrastruktur ada, tetapi ekosistem tidak pernah dibangun. Tidak ada kerja sama operator global, tidak ada kebijakan tarif yang menarik, tidak ada promosi investasi yang serius, tidak ada strategi pelayaran. CT-3 seperti bandara megah tanpa satu pun pesawat.

- ADVERTISEMENT -

Kesunyian itu bukan soal teknis semata. Ia adalah bukti kelumpuhan struktural. BPKS gagal mengubah beton menjadi nilai ekonomi. Padahal tugas pengelola kawasan bebas adalah memastikan aset menjadi arteri pertumbuhan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka dana negara yang telah dihabiskan selama bertahun-tahun hanya akan mengeras menjadi monumen dari kegagalan manajemen.

Tata Kelola Bocor, Investor Lari Perlahan

Masalah tidak berhenti pada pelabuhan. Buruknya tata kelola aset—termasuk polemik serah-terima lahan dengan Kejaksaan Sabang—membuktikan bahwa fondasi administratif BPKS bocor di banyak sisi. Dalam logika investasi global, ketidakjelasan aset adalah bendera merah. Investor membaca ini sebagai risiko serius—dan mereka tak keliru.

Kunjungan investor Malaysia yang sempat menjajaki potensi hub bunkering internasional memang memberi secercah harapan. Namun siapa pun yang mengerti dunia investasi paham bahwa kunjungan itu hanya langkah awal. Investor tidak membeli pemandangan atau paparan presentasi; mereka menilai keseriusan pengelola. Dan yang mereka temukan di Sabang adalah pelabuhan yang tak tuntas, CT-3 yang mati suri, serta lembaga tanpa peta jalan.

Dunia tidak menunggu kawasan yang tersandung oleh pekerjaannya sendiri.

Pariwisata yang Menambal Mandat yang Hilang

Ironisnya, Sabang bertahan bukan dari KPBPB — tetapi pariwisata domestik. Tahun 2024, Sabang kedatangan 263.800 wisatawan Nusantara. Mereka datang karena keindahan alam, bukan karena Sabang adalah “zona bebas”. Sementara wisatawan mancanegara hanya 6.023 orang. Dua puluh tahun kawasan bebas, tetapi orientasi global tak pernah muncul.

Ini menunjukkan satu hal: Sabang berkembang meski ada BPKS, bukan karena BPKS.

Sabang Butuh Visi, Bukan Seremoni

Akar masalahnya konsisten: BPKS berjalan tanpa visi operasional, tanpa keberanian mengambil risiko, tanpa indikator kinerja yang tegas. Proyek besar mangkrak, aset terbengkalai, investor tidak betah, dan pelabuhan strategis seperti CT-3 dibiarkan membisu.

Sudah waktunya siklus ini dihentikan. Sabang tidak butuh lembaga yang menghitung prestasi dari banyaknya rapat.

Ia butuh pengelolaan baru yang berani melakukan reposisi total, mulai dari perombakan struktur, kepemimpinan berpengalaman dalam kawasan strategis, hingga transparansi penuh mengenai kinerja investasi, progres lahan, dan roadmap pelabuhan.

CT-3 harus berada di posisi teratas prioritas. Pemerintah perlu mengatur ulang fungsi pelabuhan itu, menggandeng operator internasional, mengintegrasikannya dengan Balohan, menetapkan tarif kompetitif, dan menghubungkannya ke rantai pasok global. Jika perlu, manajemen CT-3 diserahkan ke mitra global, bukan dipertahankan dalam pola lama yang jelas gagal.

Saatnya Negara Memutuskan Arah Sabang

Pertanyaan paling mendasar kini berada di tangan negara: ke mana Sabang ingin diarahkan?

Jika Sabang masih diyakini sebagai simpul maritim strategis nasional, maka dukungan harus menyeluruh, dan kepemimpinan BPKS harus diganti dengan yang benar-benar berpengalaman.

Tetapi jika tidak, status kawasan bebas itu harus dievaluasi secara jujur—sebelum menjadi sekadar simbol yang tak punya substansi.

Sabang tidak pernah kekurangan potensi. Yang kurang adalah kualitas pengelolaan dan keberanian untuk mengakui bahwa model lama sudah gagal.

Selama BPKS tetap berjalan dengan cara lama, Sabang akan terus berada di tempat yang sama. CT-3 akan tetap sunyi. Balohan akan tetap tersendat. Investor akan terus ragu. Dan Sabang akan tetap menjadi pulau indah yang hidup dari wisata domestik, bukan kawasan bebas seperti yang dijanjikan undang-undang.

Sudah terlalu lama Sabang dibiarkan berjalan dengan mesin setengah hidup. Kini saatnya negara memilih: membangkitkannya kembali dengan visi baru, atau jujur mengakui bahwa “kawasan bebas” itu kini tak lebih dari tulisan besar di papan.

Penulis: Adalah praktisi ekonomi dan pembangunan daerah. Aktif sebagai konsultan strategis di bidang perencanaan ekonomi, investasi, dan digitalisasi tata kelola publik.
TAGGED:Balohan CT-3 SabangCT-3 Pelabuhan Mati SuriDenyut Ekonomi Sabang StagnanInfrastruktur Mangkrak SabangInvestasi Bunkering SabangKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas SabangKegagalan BPKS SabangKPBPBPariwisata Domestik SabangPelabuhan Strategis NasionalPenurunan Anggaran BPKSPerombakan Struktur BPKSTata Kelola Aset BPKS Bocorwww.infoaceh.net
Previous Article Seorang pria berinisial DH (36 tahun) ditangkap Unit PPA Polres Kepahiang pada Jumat (14/11/2025) atas tuduhan persetubuhan berulang terhadap adik iparnya yang masih di bawah umur. Balas Dendam ke Istri, Pria Tega Setubuhi Adik Iparnya yang Masih 13 Tahun Hingga 12 Kali
Next Article Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melakukan kunjungan kerja ke Polres Bener Meriah, Senin, 17 November 2025. (Foto: Ist) Kapolda Soroti Paradoks Aceh: Paling Aman di Indonesia, Ekonomi Terendah di Sumatera
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa) melantik 34 pejabat baru di aula Setdakab Aceh Utara, Senin sore (17/11). (Foto: Ist)
Politik
Sekda Aceh Utara Dicopot, Bupati Ayahwa Lantik 34 Pejabat Baru
Senin, 17 November 2025
Klaim bahwa Presiden Prabowo telah menambah anggaran Rp10 triliun untuk Aceh tahun 2026 memicu polemik. (Foto: Ilustrasi)
Aceh
Klaim Rp10 Triliun dari Presiden, Publik Aceh Pertanyakan Mekanismenya
Selasa, 18 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melantik Ketua dan Anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2025–2030 di Restoran Pendopo Gubernur, Senin malam (17/11). (Foto: Ist)
Aceh
Gubernur Lantik Ketua dan Anggota Badan Baitul Mal Aceh 2025–2030
Senin, 17 November 2025
Aktivis perempuan Aceh Yulindawati
Aceh
Aktivis Perempuan Aceh Kritik Ketua DPRA: Ribut Saat Polisi Panggil Pokja, Diam Soal Tanah Blang Padang-BatalyonTNI
Sabtu, 12 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kembali mengguncang struktur kekuasaan sipil di Indonesia
Nasional

Putusan MK Meledak: Daftar Petinggi Polisi yang Harus Angkat Kaki dari Jabatan Sipil

Senin, 17 November 2025
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.(Foto: Ist)
Ekonomi

Whoosh Membengkak, Semua Dijawab “Satu Pintu”: KCIC Lempar Bola Utang ke Danantara

Senin, 17 November 2025
Muspika Tangse, Pidie, bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) menggelar Silaturahmi Kebangsaan yang dihadiri berbagai unsur dan tokoh masyarakat, Senin (17/11). (Foto: Ist)
Umum

KPA dan Muspika Tangse Gelar Silaturahmi Kebangsaan: Rawat Damai dalam Bingkai NKRI

Senin, 17 November 2025
Tim SKK Migas bersama Mubadala Energy, Senin (17/11) melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas BPKS Sabang sebagai rencana lokasi shorebase migas Blok Andaman. (Foto: Infoaceh.net/Andi Armi)
Ekonomi

SKK Migas dan Mubadala Energy Tinjau Rencana Lokasi Shorebase Blok Andaman di Sabang

Senin, 17 November 2025
Ketua Majelis Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, Rospita Vici Paulyn
Politik

Sidang Ijazah Jokowi Memanas, Ketegasan Rospita Vici Paulyn Jadi Pembeda

Senin, 17 November 2025
Tgk Muntasir Ramli, Alumni Dayah Madinatuddiniah Baitul Huda, Aceh Utara, ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemkab Aceh Utara. (Foto: Ist)
Politik

Ayahwa Tunjuk Tgk Muntasir Ramli sebagai Juru Bicara Pemkab Aceh Utara

Senin, 17 November 2025
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melakukan kunjungan kerja ke Polres Bener Meriah, Senin, 17 November 2025. (Foto: Ist)
Umum

Kapolda Soroti Paradoks Aceh: Paling Aman di Indonesia, Ekonomi Terendah di Sumatera

Senin, 17 November 2025
Seorang pria berinisial DH (36 tahun) ditangkap Unit PPA Polres Kepahiang pada Jumat (14/11/2025) atas tuduhan persetubuhan berulang terhadap adik iparnya yang masih di bawah umur.
Umum

Balas Dendam ke Istri, Pria Tega Setubuhi Adik Iparnya yang Masih 13 Tahun Hingga 12 Kali

Senin, 17 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?