Banda Aceh, Infoaceh.net — Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melontarkan pernyataan mengejutkan saat membuka Rapat Koordinasi Penghubung Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Kabupaten/Kota se-Aceh di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Rabu malam (19/11/2025).
Di hadapan para peserta, Mualem secara blak-blakan menyebut bahwa selama dua dekade pascakonflik Aceh, banyak mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) “tak mendapat apa-apa”.
“Semua mantan kombatan GAM harus merasakan hasil perjuangan itu sekarang, termasuk orang-orang yang sudah syahid dan mereka yang dulu memberi informasi lewat radio,” ucapnya lantang.
Dalam pidatonya, Mualem membeberkan hasil pertemuannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Ia mengaku secara khusus meminta dana abadi untuk mantan kombatan GAM—dana yang hasil pengembangannya dapat dinikmati jangka panjang.
“Waktu bertemu Presiden Prabowo, saya ceritakan bahwa mantan kombatan sudah 20 tahun tidak mendapatkan apa-apa,” kata Mualem tanpa basa-basi.
Ia menyebut awalnya ia meminta Rp1,5 triliun, namun Presiden Prabowo justru menawarkan lebih.
“Saya kira Rp1,5 triliun cukup. Tapi Pak Prabowo memberikan Rp2 triliun,” ungkapnya, disambut riuh peserta Rakor.
Pernyataan itu sontak menimbulkan spekulasi baru terkait arah kebijakan reintegrasi serta komitmen pemerintah pusat terhadap Aceh.
Mualem menegaskan agar para mantan kombatan tetap bersabar menunggu proses pencairan dana tersebut.
Ia memastikan skema dana abadi itu sedang disiapkan dan akan disalurkan secara resmi. “Insya Allah akan sampai,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para eks kombatan GAM tidak saling bermusuhan dan tetap menjaga soliditas. “Yang penting kita bersatu. Harus selalu berkoordinasi,” pesannya.
BRA—lembaga yang bertanggung jawab atas proses reintegrasi pascaperdamaian Aceh—kembali menjadi sorotan menyusul pernyataan Mualem ini.
Selama bertahun-tahun, banyak mantan kombatan mengeluhkan tidak meratanya bantuan reintegrasi dan minimnya perhatian pemerintah.
Pernyataan terbuka Mualem, ditambah janji dana abadi Rp2 triliun dari Presiden Prabowo, diprediksi menjadi babak baru dalam dinamika politik reintegrasi Aceh yang lama terkatung-katung.



