Banda Aceh, Infoaceh.net — Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menegaskan perannya dalam pengembangan komoditas unggulan nasional dengan mempresentasikan inovasi hulu-hilir industri nilam pada Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Acara bergengsi yang berlangsung di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) selama tiga hari, 19 – 21 November 2025, menjadi panggung bagi USK untuk menunjukkan kontribusi nyata riset kampus yang berdampak ekonomi luas.
Dalam sesi seminar Pemberdayaan Ekonomi dan Kewirausahaan, Dr. Syaifullah Muhammad, Direktur Bisnis dan Dana Lestari USK sekaligus Kepala Atsiri Research Center (ARC) PUIPT Nilam USK, tampil sebagai narasumber utama bersama sejumlah pakar terkemuka dari perguruan tinggi lainnya.
Syaifullah menyoroti potensi luar biasa nilam sebagai komoditas ekspor unggulan bagi Aceh dan Indonesia, terutama dengan status Indonesia sebagai pemasok dominan yang menguasai sekitar 90% kebutuhan nilam dunia.
Dominasi ini, tegasnya, menjadikan industri nilam sebagai sektor strategis yang perlu terus diperkuat melalui kolaborasi penta helix—melibatkan perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, media, dan masyarakat—demi menjaga keunggulan global.
Kontribusi nyata USK yang telah konsisten selama 12 tahun membantu industri nilam di Indonesia dipaparkan secara mendalam.
Peran strategis ini tak lepas dari peran ARC USK yang dalam satu dekade terakhir telah menjadi pusat riset dan center of excellent, sekaligus menjadi inisiator dan integrator kolaborasi.
Kontribusi tersebut diwujudkan melalui berbagai inovasi hulu hingga hilir industri, mencakup pengembangan bibit unggul, teknologi penyulingan yang efisien, purifikasi untuk peningkatan mutu, hingga formulasi produk turunan nilam yang siap bersaing di pasar global.
Produk turunan nilam yang dikembangkan ARC USK saat ini telah diproduksi dan dikomersialisasikan secara aktif oleh Koperasi Inovasi Nilam Aceh (Inovac) serta Perusahaan milik USK, PT. Global Mandiri USK (GMU).
Inovasi ini diperlihatkan secara langsung dalam Ekspo KPPTI 2025, di mana USK menampilkan beragam produk hilirisasi nilam, seperti parfum, serum anti-aging, body serum, hand cream, body butter, dan medicated oil.
Respons dari berbagai perwakilan universitas terhadap paparan USK sangat positif, terlihat dari antusiasme dan minat mereka untuk segera menjalin kolaborasi riset dan pengembangan dengan USK, menegaskan pengakuan nasional terhadap keunggulan ARC.
“Selama lebih dari satu dekade, USK telah fokus membangun ekosistem nilam yang terintegrasi, mulai dari riset hulu hingga hilirisasi produk. Tugas kita adalah memastikan 90% pasokan dunia yang kita kuasai ini juga memberikan nilai tambah maksimal dan kesejahteraan optimal bagi petani kita,” ujar Syaifullah.
Ia menambahkan, saat ini ARC didukung tim solid yang terdiri dari sekitar 80 profesor, doktor, dan master dengan berbagai disiplin ilmu, memungkinkan USK untuk semakin mengembangkan kolaborasi riset yang luas.
Secara nasional, USK telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi ternama seperti ITB, UI, IPB, UGM, dan Unand, bahkan secara internasional sedang merintis riset bersama lembaga riset terkemuka dunia asal Jerman, Fraunhofer.
Syaifullah menegaskan relevansi program riset dan hilirisasi nilam yang dikembangkan USK melalui ARC dengan program prioritas nasional. Program ini memiliki kaitan tinggi dengan program hilirisasi komoditas unggulan nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam demi kemandirian dan pembangunan ekonomi bangsa.
Berbagai pengakuan nasional dan internasional atas kiprah ARC USK semakin mengukuhkan posisi institusi ini sebagai pionir hilirisasi riset.
Di kancah nasional, penghargaan yang telah diterima mencakup Indonesia Innovator Awards 2025 dari BRIN dan Gold Winner Anugrah Diktisaintek 2024. Sementara di tingkat internasional, prestasi mereka diakui melalui Global Innovation Awards 2024 dari GIMI Institute di Barcelona, Spanyol.
Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan menggarisbawahi komitmen institusional. Ia menyatakan inovasi riset, dampak ekonomi, dan sosial adalah prioritas utama dalam pengembangan nilam.
“Komitmen USK dalam pengembangan inovasi riset yang berdampak tidak akan pernah surut. Kami akan terus mendedikasikan hasil-hasil penelitian USK untuk membantu masyarakat, sekaligus berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” tutur Rektor.
Prof. Marwan menambahkan penguatan pasar global adalah kunci keberlanjutan. “USK juga mengambil peran aktif dalam membangun jejaring nasional maupun internasional. Tujuannya jelas, agar komoditas nilam Indonesia dan produk-produk turunannya dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.



