Aceh Besar, Infoaceh.net — Tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (FKEP USK) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Produk – Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG) di Desa Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
Kegiatan yang merupakan rangkaian lanjutan dari Pengabdian Inovasi SIBUNDA ini berfokus pada penyusunan menu Batita (bayi di bawah tiga tahun) dan demonstrasi pengolahan pangan lokal.
Inisiatif ini digalakkan sebagai upaya konkret dalam pemenuhan nutrisi untuk mencegah stunting (kekerdilan) dan wasting (kekurangan gizi akut) pada anak usia dini.
Acara tersebut mendapatkan sambutan hangat dan dihadiri oleh ibu Keuchik Gampong Rumpet, bidan desa, para kader posyandu, serta puluhan ibu-ibu yang memiliki anak batita. Para peserta menerima penjelasan mendalam mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang, terutama dengan memanfaatkan makanan sederhana yang mudah diperoleh dan diolah dari bahan pangan lokal.
Sebelum sesi praktik dimulai, peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing menerima panduan resep lengkap. Panduan tersebut tidak hanya mencakup bahan dan takaran, tetapi juga langkah pembuatan dan tips penyajian agar menu menjadi menarik dan disukai anak.
Setiap kelompok kemudian mempraktikkan langsung pembuatan tiga jenis makanan sehat yang diinovasi dari bahan lokal, yaitu: Nugget Tempe; Olahan sumber protein nabati yang diformulasikan agar memiliki tekstur lembut, sangat cocok untuk batita. Puding Tempe; Sebuah inovasi menu gizi tinggi yang berhasil memadukan tempe dengan tekstur puding yang lezat dan disukai anak-anak. Puding Daun Kelor; Olahan bergizi berbahan dasar daun kelor yang kaya akan zat besi, vitamin, dan antioksidan, menjadikannya penambah nutrisi yang krusial.
Selama proses demonstrasi, tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan lima mahasiswa FKEP USK mendampingi peserta secara intensif, mulai dari persiapan bahan, teknik pengolahan, hingga cara penyajian yang tepat.
Peserta terlihat aktif berdiskusi dan mencoba variasi menu lain berdasarkan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan di lingkungan mereka.
Ketua tim pengabdian, Ns. Nenty Septiana MKep SpKep.An menjelaskan pemanfaatan pangan lokal merupakan langkah strategis dalam mendukung gizi seimbang pada anak usia dini.
“Dengan penyusunan menu yang tepat dan penggunaan bahan pangan lokal, keluarga dapat menyediakan makanan bergizi tanpa biaya besar dan dengan cara yang sangat praktis,” ungkap Nenty, Senin (24/11).
Selain praktik memasak, peserta juga mendapatkan pendampingan dalam menyusun menu harian batita berdasarkan kebutuhan gizi, variasi makanan, dan keseimbangan nutrisi yang harus dipenuhi setiap hari. Informasi ini diberikan agar ibu-ibu dapat menerapkan pola makan sehat dan teratur secara berkelanjutan di rumah.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Rumpet diharapkan mampu mengolah pangan lokal secara sehat, menyusun menu bergizi, dan menerapkan praktik pemenuhan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal bagi batita,” sebutnya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi yang solid, dipimpin Ns. Nenty Septiana MKep SpKep.An, dengan dukungan Ns. Nevy Hasrati Nizami MKep, Ns. Asniar MKep SpKom PhD, serta keterlibatan aktif para mahasiswa FKEP USK.



