Banda Aceh, Infoaceh.net — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh (Disdikbud) resmi meliburkan seluruh sekolah selama tiga hari akibat cuaca ekstrem yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak awal pekan.
Intensitas hujan tinggi memicu banjir, genangan, hingga gangguan jaringan listrik dan internet di berbagai kawasan.
Kebijakan ini disampaikan oleh Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, melalui Surat Edaran Nomor 421/A6/4944/2025 yang diterbitkan pada Kamis, 27 November 2025.
Dalam surat tersebut, pihaknya menegaskan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ditiadakan sementara terhitung mulai 27-29 November 2025.
Siswa diimbau untuk belajar mandiri di rumah, tanpa pembelajaran daring, mengingat kondisi listrik dan internet yang tidak stabil.
Selain itu, sekolah diminta melakukan pengecekan terhadap kondisi bangunan, khususnya sekolah yang memiliki asrama, serta memastikan keamanan peserta didik. Orang tua diperbolehkan menjemput siswa jika diperlukan.
Keputusan libur tiga hari ini juga merujuk pada peringatan dini cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda serta hasil rapat penanggulangan darurat banjir bersama Pemerintah Kota Banda Aceh.
MTsN 1 Banda Aceh Tunda Ujian Semester
Akibat cuaca ekstrem yang sama, MTsN 1 Model Banda Aceh mengumumkan penundaan pelaksanaan Ujian Semester yang semula dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 27 November 2025.
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan Humas MTsN 1 Banda Aceh serta disahkan oleh Waka Bidang Kurikulum dan Kepala Madrasah, pihak sekolah menyatakan bahwa ujian akan dilaksanakan kembali pada Senin, 1 Desember 2025.
Pihak madrasah mengimbau para siswa tetap menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dengan baik selama masa penundaan.
BPBD Banda Aceh Imbau Warga Meningkatkan Kewaspadaan
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh, Ardi Asyadi, mengingatkan warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. Ia menjelaskan bahwa hujan deras yang tidak berhenti selama dua hari terakhir telah meningkatkan risiko banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor.
“Menghadapi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan, mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ujarnya.
Ardi meminta masyarakat untuk memantau titik-titik rawan banjir, termasuk saluran drainase dan kawasan padat penduduk. Ia mengimbau warga melakukan gotong royong membersihkan saluran air untuk memperlancar pembuangan.
Selain itu, warga diingatkan untuk mengurangi mobilitas pada saat hujan lebat, serta menghindari berteduh di bawah pohon besar dan papan reklame ketika angin kencang.
“Kalau tidak mendesak, di rumah saja. Jangan keluar agar terhindar dari bahaya yang tidak kita inginkan,” tegasnya.
Imbauan untuk Nelayan
Dalam kesempatan yang sama, Ardi juga mengingatkan nelayan di wilayah pesisir Banda Aceh untuk meningkatkan keselamatan selama cuaca buruk berlangsung. Ia meminta mereka membawa pelampung dan alat komunikasi jika harus melaut.
“Jika memungkinkan, aktivitas melaut dapat ditangguhkan sementara waktu hingga cuaca membaik,” ujarnya.



