Banda Aceh — Rencana investasi pariwisata oleh pihak Uni Emirat Arab (UEA) di Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil yang sempat viral dan mengundang harapan baru bagi kemajuan pariwisata Aceh terutama di Pesisir Barat Selatan, terancam batal.
Hal ini terindikasi dari isi surat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kepada Pemerintah Aceh, perihal penjajakan kerja sama.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Bagus Hendraning Kobarsyih An. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Direktur Timur Tengah ini muncul dan disebutkan “opsi lain” yaitu Pulau Weh Sabang yang sebelumnya tidak pernah terdengar masuk dalam skema investasi pariwisata UEA di Aceh.
Alasan perubahan lokasi rencana investasi ini disebutkan karena “infrastruktur ke Pulau Banyak belum berkembang” dan membutuhkan waktu realisasi selama 5 – 10 tahun sementara pihak Murban Energy sebagai representasi pihak UEA sekaligus calon investor punya rencana investasi dalam durasi waktu yang lebih singkat yaitu 1-4 tahun
Pengamat Kebijakan Publik Aceh Dr Nasrul Zaman ST M.Kes menilai, perubahan rencana lokasi investasi oleh pihak Murban Energy ini sungguh sangat disayangkan.
Karena jika alasannya karena persoalan infrastruktur, maka harus dijelaskan infrastruktur apa yang kurang. Di Aceh Singkil sudah ada bandara, jalannya juga bagus, sekarang malah sudah ada kapal Aceh Hebat yang baru saja dibeli oleh Pemerintah Aceh.
“Jadi sangat aneh kalau blackburn infrastruktur investasinya batal, padahal investasi yang direncanakan itu di dalamnya termasuk pengembangan infrastruktur juga,” ujar Nasrul Zaman dalam keterangannya di Banda Aceh, Jum’at (29/01/2021).
Sebagai tambahan Pulau Banyak oleh Pemerintah Pusat telah dimasukkan dalam skema konektivitas penyangga destinasi dengan Danau Toba dan Brastagi di Provinsi Sumatera Utara.
“Tampak sekali Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah tidak punya niat baik untuk membangun daerah Pantai Barat Selatan Aceh umumnya dan Aceh Singkil khususnya,” tegasnya.
Padahal, ungkapnya, potensi wisata bahari di Pulau Banyak sangat luar biasa, kelas dunia tidak kalah sekalipun dari Maldives yang dikenal sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. (IA)