BANDA ACEH, Infoaceh.net — Pemerintah Aceh terus memacu percepatan penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir Syamaun menyebut bencana kali ini sebagai yang terparah sepanjang hidupnya, dengan jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur terus bertambah setiap hari.
Hal itu disampaikan Sekda Aceh saat menerima kunjungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Aceh di Posko Komando Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh, Kamis (4/12/2025).
“Seumur hidup saya, baru kali ini merasakan bencana banjir sebesar dan seluas ini melanda Aceh,” ujar M. Nasir.
Akses Bireuen–Aceh Utara Terputus, Jembatan Bailey Awe Geutah Dikebut
Nasir memaparkan, Aceh Tamiang menjadi wilayah dengan dampak terluas, di mana hampir seluruh kawasan kota tertutup lumpur. Kerusakan parah juga terjadi di jalur lintas utama yang menghubungkan Aceh bagian timur dan barat.
Tiga jembatan di jalur Bireuen–Banda Aceh tergerus banjir dan terputus total. Pemerintah Aceh bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) kini membangun Jembatan Bailey Awe Geutah sebagai jalur alternatif.
“Alhamdulillah, akses jalur lintas sudah tembus. Distribusi logistik akan terus dipacu. Untuk jalur Bireuen–Aceh Utara, kita minta jembatan Bailey Awe Geutah bisa fungsional secepatnya,” kata Nasir.
Banyak Wilayah Masih Terisolir
Selain Aceh Tamiang, kata Nasir, sejumlah titik di Kota Langsa dan Aceh Timur masih sulit diakses. Bantuan logistik terpaksa dialirkan melalui laut, meski sempat terkendala saat pengiriman lewat Kuala Idi.
BBM dan Logistik Dikirim Lewat Udara ke Aceh Tengah, BM, dan Gayo Lues
Situasi serupa terjadi di wilayah tengah Aceh seperti Aceh Tengah, Bener Meriah (BM) dan Gayo Lues yang saat ini terisolir total. Distribusi bantuan dilakukan lewat udara bekerja sama dengan Kodam IM, Polda Aceh, dan BPPD.
“Dropping bantuan sudah dilakukan ke seluruh wilayah tersebut, baik lewat udara maupun langsung ke lokasi-lokasi yang terputus aksesnya,” tambahnya.
Sementara pengerjaan akses dari Simpang KKA menuju Bener Meriah terus berlangsung. Dari total ruas yang rusak, 42 kilometer telah selesai dikerjakan. Pemerintah Aceh juga meminta Bupati BM mengerahkan alat berat tambahan untuk mempercepat pembukaan jalur.
Starlink Terkendala BBM, Pertamina Suplai 1 Ton per Hari
Untuk mengatasi lumpuhnya komunikasi, sebanyak 48 unit Starlink telah dikirim ke daerah terdampak. Namun operasionalnya terkendala pasokan listrik dan BBM. Pertamina berkomitmen mengirim 1 ton BBM per hari via udara untuk menopang kebutuhan tersebut.
Data sementara mencatat lebih 75.000 rumah warga rusak. Dengan kemampuan pembangunan rumah layak huni di Aceh yang hanya 2.000 unit per tahun, proses pemulihan diperkirakan akan memakan waktu hingga 30 tahun jika tanpa bantuan pemerintah pusat.
“Ini membutuhkan perhatian nasional. Kita sangat membutuhkan dukungan anggaran dan sumber daya dari pemerintah pusat,” tegas Nasir.
BPK RI: Bencana Aceh Memasuki Tahap Emergency
Wakil Ketua BPK RI, Dr. Budi Prijono, menyatakan keprihatinan mendalam atas kondisi Aceh.
“Ini sudah menjadi emergency. Kita menyampaikan duka cita dan keprihatinan mendalam.
BPK RI akan mengerahkan tim inspektorat untuk membantu secara maksimal, serta menyalurkan donasi kemanusiaan dari lebih 9.000 pegawai BPK RI di seluruh Indonesia, yang akan diberikan secara bertahap hingga masa pemulihan berakhir.



