Aceh Tengah, Infoaceh.net — Lebih dari tiga pekan pascabencana banjir bandang dan longsor, warga Kemukiman Wih Dusun Jamat, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, masih terkurung tanpa akses jalan.
Hingga kini, jalur utama menuju wilayah tersebut belum juga dibuka sejak bencana terjadi pada 26 November 2025.
“Sudah 25 hari kami terisolasi. Kami sudah tidak sanggup lagi,” ujar Sertalia, warga Kampung Jamat, dikutip dari Antara, Ahad (21/12/2025).
Kampung Jamat menjadi salah satu desa terparah terdampak banjir bandang dan longsor. Akses jalan menuju desa putus total, membuat aktivitas warga lumpuh dan distribusi bantuan terhambat. Warga berharap pemerintah segera membuka kembali akses jalan agar mereka dapat kembali berusaha memenuhi kebutuhan hidup.
“Kami bukan mau mengemis. Kami hanya minta akses jalan dibuka supaya kami bisa bekerja dan bertahan hidup,” kata Sertalia.
Ia mengungkapkan, keterisolasian yang berkepanjangan membuat warga mulai kesulitan memperoleh bahan pangan, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya.
Hingga lebih dari tiga pekan berlalu, belum terlihat upaya perbaikan dan pemulihan infrastruktur menuju desa mereka.
“Kondisi ini sangat menyulitkan. Persediaan makanan dan obat-obatan makin menipis,” ujarnya.
Bantuan logistik yang sempat masuk ke wilayah tersebut pun dinilai masih sangat terbatas dan jauh dari mencukupi kebutuhan seluruh warga.
“Tenaga kami sudah habis. Kami gotong royong mendirikan tenda pengungsian, menyelamatkan barang-barang yang tersisa, membuka jalan darurat, sampai membuat jembatan seadanya,” tutur Sertalia.
Banjir bandang dan longsor yang terjadi tiga pekan lalu tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengubah wajah permukiman warga. Empat desa di Kemukiman Wih Dusun Jamat terdampak parah, yakni Kampung Jamat, Kute Reje, Delung Sekinel, dan Kampung Reje Payung.
“Sekitar 120 kepala keluarga dari empat desa ini sekarang tinggal di pengungsian. Desa kami sudah berubah menjadi aliran sungai dan tersapu banjir bandang,” kata Sertalia.
Warga berharap pemerintah pusat dan daerah segera turun tangan secara serius untuk membuka akses jalan dan mempercepat pemulihan, agar kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal.



