Banda Aceh, Infoaceh.net — Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh pada 26 November 2025 telah menimbulkan dampak kemanusiaan dan kerusakan yang sangat besar.
Hingga Senin (22/12/2025) pukul 17.00 WIB, tercatat 477 orang meninggal dunia, puluhan lainnya hilang, serta ratusan ribu warga terdampak di berbagai kabupaten/kota.
Berdasarkan data Media Center Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Tahun 2025, bencana tersebut melanda 18 kabupaten/kota di Aceh.
Selain korban jiwa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 31 orang dinyatakan hilang dan sekitar 4.300 orang mengalami luka-luka akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi secara beruntun sejak beberapa pekan terakhir.
Kerusakan infrastruktur di Aceh tergolong masif. BNPB melaporkan 115.678 rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Selain itu, bencana juga merusak: 1.100 fasilitas umum, 210 rumah ibadah, 153 fasilitas kesehatan, 261 gedung dan kantor pemerintahan, 691 fasilitas pendidikan serta 36 unit jembatan.
Akibat kerusakan tersebut, ratusan ribu warga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang dianggap lebih aman. Sejumlah wilayah masih mengalami keterisolasian karena akses jalan terputus akibat longsor dan banjir, sehingga menyulitkan penyaluran bantuan logistik dan evakuasi korban.
Pemerintah Aceh bersama BNPB, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan upaya tanggap darurat, termasuk pencarian korban hilang, pendistribusian bantuan, serta pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor.
Posko-posko pengungsian dan dapur umum juga terus diaktifkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
BNPB menyatakan bahwa data korban dan kerusakan masih bersifat sementara dan berpotensi berubah seiring dengan proses pendataan lanjutan di lapangan, terutama di daerah-daerah terpencil yang hingga kini belum sepenuhnya terjangkau tim penanggulangan bencana.



