BANDA ACEH – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh meminta perbankan untuk menjaga layanan tetap prima selama libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
“Kita ingin memastikan industri keuangan di Aceh tetap berjalan seperti biasa selama libur hari raya,” kata Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri, Senin (10/5).
Yusri menyampaikan bahwa OJK juga sudah meminta kepada perbankan untuk memastikan fungsi jaringan teknologi pada seluruh kantor bank berjalan dengan baik.
Seluruh jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) harus dapat dipastikan berfungsi dengan baik, serta memastikan ketersedian uang dan dapat dipergunakan oleh masyarakat.
Disamping itu, perbankan juga harus memastikan seluruh aktivitas layanan lainnya berjalan dengan baik dan lancar sesuai mekanisme pelayanan pada hari libur.
OJK juga meminta perbankan menunjuk dan menyiagakan person in charge (PIC) untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan layanan bank berjalan dengan maksimal.
Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia (BI) Banda Aceh, Achris Sarwani mengungkapkan BI menyiapkan Rp 1,4 triliun kebutuhan uang tunai di Aceh dalam menghadapi Idulfitri dan libur panjang.
Untuk itu, ATM tidak boleh kosong. Bank harus menyiagakan petugas yang selalu beroperasi selama Idulfitri dan libur panjang ini.
“BI bersama OJK sangat konsen dengan BSI di Aceh. BSI ada ratusan ATM di Aceh. Sistemnya harus dijaga,” ujar Achris.
105 migrasi mesin ATM BRIS ke BSI
Sedangkan CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh, Nana Hendriana menyatakan, persediaan uang sudah ditata dan atur dengan baik.
“Kami mohon maaf terhadap transaksi yang terganggu beberapa hari lalu.” kata Nana.
BSI ujarnya telah menerjunkan tim dalam proses BRI Syariah ke BSI. Ini semata-mata untuk memberi kenyamanan layanan bagi masyarakat.
Ada 105 migrasi mesin ATM BRIS ke BSI. Sampai kemarin, 30 sudah berhasil di migrasikan. Di tempatkan 3 wilayah, Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh, Aceh Barat.
Menyangkut kebutuhan BSI Aceh sudah siapkan Rp670 miliar untuk kebutuhan pra lebaran hingga pascalebaran Idulfitri. (IA)