BANDA ACEH — Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Drs H Azhari membuka kegiatan Pembinaan Tokoh Agama Islam Tahun 2021, Rabu (11/8).
Dalam sesi pembukaan acara awal Tahun Baru Islam (2 Muharram 1443 H) ini, Kabid Penaiszawa mengajak para tokoh masyarakat bisa membawa keharmonisan bagi umat, terlebih di tengah gencarnya perdebatan di media sosial, juga dalam kondisi pandemi ini.
“Peran tokoh agama sebelum kemerdekaan, usai kemerdekaan, hingga kini, sungguh luar biasa. Meskipun ada kini yang merasa kerdil, atau memandang kerdil, terhadap keluarbiasaan akan peranan para tokoh Islam tempo dulu,” ungkap Azhari.
“Jadi diharapkan dengan sharing dan diskusi, bersama narasumber dalam pembinaan dengan alim ulama, tokoh agama ini, akan melahirkan solusi dan pandangan yang penuh kebijaksaan dan mau’izhatul hasanah ke tengah masyarakat. Juga dari pembinaan-pembinaan akan memposisikan kembali peran agama dan ulama dengan posisi yang semestinya,” imbuhnya.
“Sehingga kita tidak terjebak dengan persoalan yang bukan inti, dalam acara semacam ini, tapi kita habiskanlah dengan tema dan persoalan urgen umat. Ajang ini juga ajang silaturrahmi dan saling menyumbang pemikiran. Akhirnya bisa mencari jalan keluar yang solutif atas segala problem umat,” harapnya.
“Kami harapkan peran tokoh agama dalam masyarakat bisa kian membawa kenyamanan dan kedamaian,” ajaknya dalam acara bulan Agustus yang juga diperingati Hijrah, Hari Damai Aceh, dan milad RI.
Acara sore berlanjut dengan penyajian materi dan juga diskusi tentang ‘Wawasan kebangsaan’ bersama Prof Dr Syahrizal Abbas MA (Ketua Alumni Ikatan Lemhanas Aceh, Guru Besar UIN Ar-Raniry) dan moderatornya H Akhyar MAg (Penyuluh Agama Islam di KUA Krueng Barona Jaya).
Syahrizal sampaikan sejarah bangsa, dengan peran pendiri bangsa, dikaitkan dengan realitas kekinian yang memaksa kita mengurut dada, atas reaktif anak bangsa.
Prof Syahrizal ajak peserta bisa menggali kembali kehebatan pendiri bangsa yang agamis, yang visioner bagi bangsa, dan dikaitkan dengan solusi atas aneka krisis hari ini.
Namun sebelum sesi materi, kepanitiaan sampaikan laporannya. “Bahwa kegiatan bersama alim ulama ini, di Hotel Grand Nanggroe Banda Lueng Bata Banda Aceh ini, mengangkat tema “Kita Wujudkan Tokoh Agama yang Tasamuh dan Berwawasan Kebangsaan”, mengundang 40 peserta. Terdiri dari perwakilan tokoh agama se Aceh dan unsur kemasjidan se Aceh,” lapor H Hamli Yunus SAg (Kasi HBI dan Kemitraan Umat) di Bidang Penaiszawa), yang juga qari internasional ini.
“Tokoh agama Islam mesti hadir dengan bijaksana dan membawa inovasi dalam menyelesaikan aneka problem dalam umat. Harapan antara lain, terwujudnya sinergitas tokoh agama dalam mewujudkan pengamalan keagamaan yang harmoni dan berwawasan,” lapor Ustadz Hamli, yang juga qari/muazzin Masjid Raya Baiturrahman ini.
Acara yang di-MC-kan Hj Fajriah Bakri SAg, diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi bersama qari Ustadz Mahlil M Jamil SHI (Penyuluh Agama Islam Non PNS Banda Aceh).
Lanjut dengan Shalawat Badar dan nyanyian Indonesia Raya yang dipandu Hj Teti Sri Wardani MSi (jajaran Bidang Penaiszawa).
Sesi pembukaan kegiatan dalam cuaca rintik ini, ditutup doa yang dipandu Ustadz Saifullah Rayeuk MA (jajaran Bidang Penaiszawa). (IA)