BANDA ACEH – Innalillahi Wainna Ilaihi Raji’un. Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertama Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (PA) Tgk Yahya Muadz, meninggal dunia, Sabtu (4/9) malam.
Tokoh utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 58 tahun sekitar pukul 20.00 Wib di kediaman pribadinya, Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.
Jenazah almarhum selanjutnya dibawa pulang ke Gampong Tong Pria, Beureunuen, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie
Kabar meninggalnya tokoh intelektual GAM ini beredar dan menyebar dengan cepat di media sosial dan berbagai grup
WhatsApp.
Kabar duka cita tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri, Sabtu (4/9) malam.
“Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun.
Telah berpulang ke rahmatullah Tgk. Yahya Muadz (58 thn), Mantan Sekjend DPA Partai Aceh pukul 20.00 di Gampong Lambhuk Banda Aceh. Jenazah dibawa pulang ke Gampong Tong Pria Beureuneun, Pidie. Mari kita doakan semoga Almarhum husnul khatimah di sisi Allah,” demikian disampaikan Nurzahri.
Tgk. Yahya Muadz merupakan tokoh di kalangan GAM. Almarhum merupakan keponakan Wali Nanggroe Tgk Hasan Muhammad di Tiro atau sering disebut Tgk Hasan Tiro yang merupakan Deklarator GAM tahun 1976.
Semasa hidupnya, Tgk Yahya Muadz mendapat didikan langsung dari Hasan Tiro tentang idiologi Aceh Merdeka di Kerajaan Swedia, Skandinavia, Eropa Utara.
Selama masa konflik almarhum menjabat Juru Penerangan Pusat GAM dan ikut bergerilya bersama pasukan di Aceh sambil memberikan pendidikan idiologi di seluruh Aceh.
Dia mengunjungi markas-markas GAM di seluruh Aceh untuk menyampaikan ideologi secara langsung. Selain ideologi GAM, almarhum juga menguasai cara menulis bahasa Aceh dengan benar.
Dalam beberapa tahun terakhir, almarhum tidak aktif lagi dalam politik. Tapi lebih banyak bergelut dan menghabiskan waktu di bidang pertanian.
Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri mengatakan, selama satu tahun terakhir Tgk Yahya Muaz dalam kondisi sakit-sakitan.
“Beliau memang sejak setahun terakhir sudah sakit-sakitan,” kata Nurzahri.
Nurzahri menyebutkan, dua bulan terakhir ini kondisi Sekjend DPA Partai Aceh pertama itu memang lebih drop. Dan dalam setahun ini memang dirawat di kediaman Gampong Lambhuk. (IA)