INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Ketua Komisi V DPRA: Permintaan Maaf Gubernur Nova Soal Rumah Duafa Batal Hanya Sandiwara

Last updated: Rabu, 29 September 2021 15:00 WIB
By Redaksi
Share
5 Min Read
Ketua Komisi V DPRA Muhammad Rizal Falevi Kirani
SHARE

BANDA ACEH — Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat miskin calon penerima rumah duafa. Permohonan maaf yang disampaikan melalui Juru Bicara Pemerintah Aceh tersebut terkait batalnya pembangunan rumah duafa karena DPR Aceh tidak menyetujui Perubahan APBA 2021.

Menurut Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA, selain anggaran untuk rumah duafa, anggaran insentif mukim, camat dan tenaga kesehatan (Nakes) juga tidak bisa direalisasikan karena tidak adanya APBA-P 2021.

Ultimatum Terakhir Mualem ke Pemilik Alat Berat: 2×24 Jam Keluar dari Tambang Emas Ilegal

Menyikapi pemberitaan tersebut, Anggota DPRA dari Fraksi PNA yang juga Ketua Komisi V, M Rizal Falevi Kirani ikut memberikan tanggapannya.

- ADVERTISEMENT -

Menurut Falevi, permintaan maaf Gubernur Nova soal batalnya pembangunan rumah duafa karena tidak ada APBA Perubahan hanyalah sandiwara belaka. Nova pura-pura minta maaf, seolah – olah dia sangat peduli pada nasib rakyat miskin.

Faktanya hampir 4 tahun ia berkhianat pada masyarakat calon penerima bantuan rumah duafa. Tiap tahun ada saja pencoretan atau pembatalan rumah duafa. Selain itu usulan pembangunan rumah duafa juga tidak pernah sesuai dengan target RPJM Aceh, yaitu sebanyak 6.000 unit pertahun.

- ADVERTISEMENT -
Edi Yandra Jabat Kepala Dinas Kominsa Aceh

Tahun 2018 misalnya, dari 4.200 unit rumah duafa yang telah dianggarkan dalam APBA, semuanya dibatalkan oleh Plt Gubernur Nova. Dengan tidak menerbitkan Pergub Hibah setelah Irwandi ditangkap KPK. Sementara tahun 2019 dari 5.987 unit yang dianggarkan dalam APBA, hanya 4.076 unit yang dibangun. Artinya ada 1.800 unit lebih yang juga dibatalkan pembangunannya.

Pada tahun 2020 hanya dibangun 4.040 unit dari seharusnya 6.000 unit. Yang paling parah tentu saja pada tahun 2021.

Tak satu unit pun rumah duafa dianggarkan oleh Pemerintah Aceh dalam APBA. Semuanya dicoret, digantikan dengan proyek siluman yang bernama “Apendix”. Kalaupun ada 780 unit yang sudah dan sedang dibangun oleh Dinas Perkim, itu semua usulan Pokir DPRA. Itu belum termasuk 1.100 unit rumah duafa di Baitul Mal Aceh yang tiga tahun berturut-turut dibatalkan.

Mualem Lantik Tiga Deputi BPKS, Abdul Manan Masuk Lagi

“Fakta tersebut jelas – jelas menunjukkan bahwa Gubernur Nova adalah pengkhianat bagi kaum duafa Aceh. Karena pembangunan 30.000 unit rumah duafa selama 5 tahun merupakan janji kampanye Irwandi – Nova yang telah ditetapkan dalam RPJMA 2017-2022,” ungkap Falevi Kirani.

- ADVERTISEMENT -

Artinya, setiap tahun Pemerintah Aceh berkewajiban membangun 6.000 unit rumah duafa. Namun itu tak pernah diwujudkan dalam arah kebijakan anggaran tahunan APBA. Malah ia lebih memprioritaskan kegiatan-kegiatan lain yang nilainya ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Padahal bukan program prioritas dalam RPJMA.

“Jadi kalau sekarang Gubernur Nova minta maaf, jelas itu hanya upaya cuci tangan dari dosa-dosa politiknya kepada masyarakat miskin. Juga bentuk buang badan atas tanggung jawab moralnya untuk merealisasikan janji-janji kampanye kepada rakyat. Gubernur Nova juga memanfaatkan momentum tidak adanya APBA-P untuk membenturkan masyarakat calon penerima bantuan rumah dhuafa dengan DPRA. Seolah-olah DPRA-lah yang telah membuat hak-hak kaum dhuafa tersebut tidak tertunaikan. Jangan karena dosa politik kepada rakyat sudah menumpuk, lantas menyeret DPRA jadi kambing hitam atas kegagalan Gubernur Nova.”

“Saya pribadi meragukan jika Gubernur Nova benar-benar meminta maaf kepada masyarakat calon penerima bantuan rumah duafa. Karena sebelumnya sudah bertahun-tahun melakukan kebijakan mencoret atau membatalkan rumah dhuafa, ia tak pernah minta maaf.

Begitu juga dengan berbagai janji dan kebijakan yang tidak pro rakyat yang telah dilakukannya, tak pernah kita baca Nova minta maaf. Gubernur Nova ini bukan tipikal pemimpin yang suka minta maaf pada rakyatnya. Saya curiga jangan-jangan permintaan maaf ini hanyalah improvisasi pribadi dari Jubir MTA dengan mencatut nama Gubernur Nova. Demi kepentingan propaganda mendiskreditkan lembaga DPRA dihadapan rakyat. Kalau ini yang terjadi sungguh sangat disayangkan,” sebutnya.

Padahal, jika Gubernur Nova komit pada janji kampanye dan target RPJMA terkait program pembangunan rumah duafa, harusnya ia sendiri yang pasang badan agar pembangunan 6.000 rumah duafa selalu masuk dalam APBA tiap tahunnya. Agar tidak ada pihak-pihak yang berani mengganggu eksistensi program tersebut.

“Ini yang terjadi malah ia sendiri yang mencoretnya. Jadi, berhentilah bersandiwara wahai Gubernur Nova,” pungkasnya. (IA)

Previous Article Hina Brimob Gugur di Papua Lewat Tik Tok, Pemuda Lueng Putu Diringkus Polisi
Next Article Koordinator MaTA, Alfian Tolak Perubahan APBA 2021, MaTA: Kenapa Rumah Duafa Tak Dianggarkan di Awal Tahun?

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Aceh

Marwan Nusuf Jabat Kepala DPMPTSP Aceh, Ini Profilnya

Jumat, 10 Oktober 2025
Kadis Pendidikan Aceh diganti, Marthunis digeser jadi Kepala BPSDM Aceh. FOTO/Net.
Aceh

Kadis Pendidikan Aceh Diganti, Marthunis Digeser ke BPSDM

Minggu, 12 Oktober 2025
Aceh

Lantik 9 Kepala SKPA, Gubernur Mualem Ingatkan Percepatan Serapan Anggaran

Jumat, 10 Oktober 2025
Aceh

Jaga Sejarah Aceh, PLN Siapkan Pasokan Listrik Andal untuk Gedung Arsip Modern

Kamis, 9 Oktober 2025
Aceh

Cuaca Panas, Suhu di Aceh Tembus 35,6 Derajat Celcius

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Harga Emas di Banda Aceh Nyaris Tembus Rp7 Juta per Mayam

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Bank Aceh Syariah Serahkan Zakat Perusahaan Rp500 Juta ke Baitul Mal Banda Aceh

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Bupati Aceh Selatan Dinilai Abaikan Dua Instruksi Gubernur

Rabu, 8 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?