Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Umum

Wiratmadinata: Penyebaran Berita Hoax Karena Rendahnya Literasi Media

Last updated: Kamis, 7 Oktober 2021 01:45 WIB
By Redaksi
Share
3 Min Read
Dekan Fakultas Hukum Unaya Dr Wiratmadinata SH MH saat memberikan materi dalam kegiatan Dialog Isu Aktual di Aceh, bersama OKP, LSM, wartawan dan tokoh masyarakat, Rabu (6/10) di Kuala Simpang, Aceh Tamiang
SHARE

KUALA SIMPANG — Pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih serius dalam upaya pendidikan literasi media digital kepada warga, terutama kalangan remaja dan pemuda, agar mereka tidak terjebak dalam penyebaran berita hoax, fake news dan sejenisnya. Rendahnya literasi media berdampak buruk pada kehidupan sosial dan politik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dr Wiratmadinata SH MH dalam kegiatan Dialog Isu Aktual di Aceh, bersama OKP, LSM, Wartawan dan tokoh masyarakat Rabu (6/10) di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Aceh.

Pada kesempatan itu, Akademisi dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh itu menjelaskan, saat ini berita hoax atau berita palsu, diproduksi oleh orang-orang atau kelompok tertentu dengan tujuan beragam.

- Advertisement -

Tapi menurut Wiratmadinata, intinya menyampaikan kebohongan terus-menerus, terutama melalui kanal media sosial (Medsos) seperti FB, IG, Twitter, media online abal-abal, dan sejenisnya, sehingga orang “tercuci otaknya” dan menganggap suatu kebohongan sebagai kebenaran.

“Kebohongan yang diceritakan satu kali adalah kebohongan, tapi kebohongan yang diceritakan terus-menerus, viral dan dikemas dengan apik, lama-lama dianggap sebagai kebenaran. Itulah bahayanya hoax,” kata akademisi yang juga Pengurus FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Aceh itu.

- Advertisement -

Dikatakan Wiratmadinata, materi kebohongan dalam berita hoax biasanya bermotif politik, misalnya mendiskreditkan Pemerintah, menuding negatif kelompok lain yang tak disukai, mendiskreditkan tokoh masyarakat tertentu dan individu tertentu. Semuanya dengan tujuan politik.

Istri Gubernur Ziarahi Makam Laksamana Keumala Hayati
Kodam IM Bentuk Posko Netralitas TNI Untuk Pemilu 2024
Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar Pensiun Bulan Ini
Jual Chip Judi Online, Pemuda Neuheun Aceh Besar Ditangkap Polisi

Dampaknya adalah meningkatkan kebencian, membangkitkan amarah dan memicu ketegangan dan mengakibatkan konflik.

“Hoax juga bisa merusak ketahanan nasional, akibat generasi muda diprovokasi untuk membenci pemerintah, melecehkan negara sendiri dan akhirnya anarkis serta menurunkan kebanggan atas negara sendiri atau menurunnya nasionalisme,” ungkap Wira.

Di bagian akhir, akademisi yang juga mantan jurnalis itu memberikan tips mengenal ciri -ciri berita hoax di antaranya, membangkitkan kebencian atas suatu kelompok dengan membuat labelling (julukan negatif) misalnya “cebong” atau “kampret”.

- Advertisement -

Sumber beritanya tidak jelas sehingga tidak bisa diverifikasi, memanfaatkan fanatisme agama dan ideologi, misalnya Islam vs Pancasila, diadu domba, manipulasi foto dan video, serta selalu ada perintah “viralkan” atau “share”.

“Kita harus tahu ciri berita hoax ini agar tahu pula cara mencegah diri sendiri agar tidak jadi penyebar berita hoax,” ujarnya menjelaskan.

Wiratmadinata berharap, agar pemerintah tidak lagi menganggap masalah literasi media digital ini sebagai persoalan kecil.

Sebab berbagai masalah sosial, ekonomi dan politik yang sedang dihadapi akan semakin sulit untuk diselesaikan, apabila berita-berita palsu yang disinformatif menyebar secara masif di tengah masyarakat.

“Orang mudah diprovokasi, kohesi sosial jadi rentan dan konflik politik mudah terjadi, karena persepsi publik dikacaukan oleh berita hoax di media sosial. Jadi pemerintah wajib melindungi rakyat dari serangan berita hoax,” ucap Wiratmadinata, menutup pembahasan. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article 4.396 Peserta CPNS Kemdikbud Ristek Ikut Ujian di USK
Next Article 4 Terdakwa Penyelundup Sabu di Aceh Timur Divonis Hukuman Mati

You May also Like

Umum

Sineas Aceh Putar Film Jalur Rempah “Uttary”

Minggu, 28 November 2021
Dirpolairud Polda Aceh Kombes Pol Risnanto saat memimpin apel pagi di halaman Mapolda Aceh, Senin (11/12)
Umum

Kombes Risnanto: Ditpolairud Polda Aceh Siap Bantu Jika Terjadi Bencana Alam

Selasa, 12 Desember 2023
Umum

Hari Jum’at, Polwan Ambil Alih Penjagaan Mapolres Aceh Tamiang

Sabtu, 30 Agustus 2025
Kapolres Pidie Jaya AKBP Dodon Priyambodo memaparkan data 132 kasus tindak kriminal yang ditangani selama tahun 2022
Umum

Polres Pidie Jaya Tangani 132 Kasus Kriminal Tahun 2022

Minggu, 1 Januari 2023
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?